Konsep Link and Match, Ganjar: 100 Persen Lulusan Diterima Kerja Bukan Mimpi Siang Bolong
jpnn.com, SLEMAN - Angka pengangguran di Indonesia tercatat masih cukup tinggi. Dari jumlah tersebut, angka pengangguran terdidik cukup mendominasi.
Bacapres 2024, Ganjar Pranowo membeberkan ide dan gagasannya untuk menjawab tantangan tersebut. Hal itu disampaikan Ganjar saat menghadiri Mata Najwa On Stage di Graha Saba UGM, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (19/9) malam.
"Problem pengangguran terdidik ini harus diselesaikan secara komprehensif. Hal yang paling utama adalah dengan memperbaiki kualitas pendidikan kita," kata Ganjar dalam siaran persnya, Rabu (20/9).
Ganjar mengatakan sistem pendidikan di Indonesia harus diubah. Konsep link and match dengan perusahaan harus dilakukan agar 100 persen lulusan bisa mendapat pekerjaan.
"Yang butuh mereka itu kan perusahaan, maka kurikulumnya harus fleksibel. Link and match kurikulum dengan perusahan mutlak dilakukan agar lulusan sekolah baik SMK, SMK sampai perguruan tinggi tidak menganggur," kata dia.
Ganjar mencontohkan misalnya di Australia, kurikulum pendidikan mengikuti tren pekerjaan.
Ketika pekerjaan yang sedang ramai adalah pekerjaan di bidang teknologi, maka kurikulum pendidikan di negara itu akan diarahkan ke sana.
"Jadi kurikulumnya mengikuti kebutuhan pekerjaan yang ada. Tidak saklek seperti saat ini," katanya.
Ganjar Pranowo menyiapkan konsep link and match untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja dan menekan angka pengangguran.
- MAXY Academy Ajak Talenta Muda Indonesia Bertransformasi
- Target Beroperasi 2027, Pabrik Semen Baru di Papua Siap Garap Indonesia Timur
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Ribuan Pencari Kerja Antusias Padati Naker Expo 2024 di Makassar
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja