Konsep Mesirah tak Berlaku Bagi Pelecehan Seksual di Kalangan Yahudi Australia
Konsep Mesirah di kalangan umat Yahudi tidak dapat dijadikan alasan untuk menutup-nutupi kasus pelecehan seksual yang dialami anak-anak di sekolah Yahudi di Melbourne dan Sydney, Australia.
Demikian dikemukakan Rabbi Pinchus Feldman, salah seorang pemimpin Yahudi ortodoks di Australia, saat memberi keterangan di depan Komisi Penyelidik Pelecehan Seksual Anak di Sydney.
Komisi Penyelidik saat ini memeriksa kasus-kasus pelecehan seksual di sekolah Yahudi Yeshivah Centre yang ada di Sydney dan Melbourne beberapa tahun silam.
Konsep Mesirah dituding sebagai penyebab lolosnya seorang pedofil ke Amerika Serikat sesaat setelah perbuatannya dilaporkan di tahun 2002.
Konsep Mesirah ini melarang umat Yahudi untuk melaporkan seorang Yahudi lainnya kepada penguasa sekuler.
"Di negara demokrasi seperti Australia, dimana umat Yahudi tidak pernah mengalami kebijakan pemerintah yang anti Yahudi, jika bicara tentang perlindungan anak-anak, maka konsep Mesirah tidak berlaku," katanya.
Namun ironisnya, Rabbi Feldman justru mengatakan ia tidak merasa bertanggung jawab untuk melaporkan pelaku pedofil kepada polisi, sebelum orang tersebut meninggalkan Australia.
"Saya tidak percaya bahwa saya harus melaporkan dia ke polisi," katanya. "Benar, saya tidak melapor ke polisi bahwa orang tersebut mungkin akan meninggalkan Australia."
Konsep Mesirah di kalangan umat Yahudi tidak dapat dijadikan alasan untuk menutup-nutupi kasus pelecehan seksual yang dialami anak-anak di sekolah
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki