Konsisten Jalankan Restrukturisasi, Operasional Pertamina Group Lebih Efisien & Terintegrasi
Nicke menambahkan, dalam pengembangan bisnis ke depan, sepanjang 2020 hingga 2024, Pertamina merencanakan investasi sebesar USD 92 miliar.
Menurutnya, dengan struktur lebih ramping dan kewenangan holding dan subholding yang lebih jelas, proses pengambilan keputusan untuk investasi lebih ringkas.
Kemudian, perusahaan dapat memangkas biaya operasional dan melakukan penghematan biaya investasi, salah satunya melalui integrasi proses bisnis dari hulu sampai hilir.
Seperti salah satu contoh di sektor hulu, pada pengelolaan wilayah kerja (WK) hulu, Pertamina juga melalui anak usahanya terus meningkatkan produksi atau lifting yang ditargetkan pemerintah.
Sebelumnya, WK melakukan perencanaan dan pengadaan masing-masing, pasca restrukturisasi dapat terintegrasi seperti pengadaan rig dilakukan hanya 1 kali sehingga lebih cepat.
Begitu pula pengelolaan resources, sebelumnya, dengan pengelolaan WK terpisah, ada batas cadangan potential reserve yang tidak dikelola karena berada di perbatasan.
"Dengan pengelolaan WK pada 1 hamparan, saat ini di Regional Kalimantan Timur ada tambahan cadangan 50 juta Barrel Oil Equivalent (BOE) dan potensi eksplorasi 200 juta BOE di Laut Jawa," ungkap Nicke. (jpnn)
PT Pertamina (Persero) secara konsisten menjalankan restrukturisasi perusahaan yang membentuk holding dan 6 subholding.
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Ikhtiar Yakes Pertamina Bangun Ekosistem Layanan Kesehatan Berkelanjutan
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC