Konsolidasi Industri Telekomunikasi Dinilai Bakal Untungkan Konsumen
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah mengatakan konsolidasi di industri telekomunikasi merupakan sebuah keniscayaan, sesuai dengan tuntutan perkembangan saat ini.
Para pelaku industri telekomunikasi memperbesar jangkauan pasar dengan melakukan konsolidasi.
Tidak hanya Indosat dan Tri yang sudah secara resmi mengumumkan merger, operator lain yaitu XL Axiata dan Smartfren juga dikabarkan akan melakukan hal yang sama.
"Industri teknologi informasi ini termasuk padat modal. Mereka membutuhkan kemampuan keuangan yang cukup untuk merebut pasar. Semakin besar modal yang mereka miliki, mereka bisa merebut pasar yang besar dan itu akan menjadi modal mereka untuk mengembangkan bisnis telekomunikasi mereka," jelasnya.
Konsolidasi ini, tambah Piter tentu tidak hanya memberikan manfaat secara korporasi. Tetapi lebih dari itu, konsumen atau pelanggan sendiri pun akan mendapatkan dampak positif.
"Karena dengan penggabungan, mereka akan bisa meningkatkan efisiensi, mereka bisa mengembangkan research and development mereka, dan meningkatkan pelayanan mereka," ujarnya.
Konsolidasi perusahaan telekomunikasi ini memang akan membuat pemain atau operator berkurang.
Meski persaingan pun tentunya menjadi berkurang, menurut Piter kartel atau kongkalingkong diantara para pemain ini sulit dilakukan. Karena pemerintah memiliki perusahaan telekomunikasi milik negara di industri ini.
Para pelaku industri telekomunikasi memperbesar jangkauan pasar dengan melakukan konsolidasi.
- Ekonom CORE: PPN 12 Persen Semestinya Ditunda
- Bentuk Optimisme Manajemen, Direksi Indosat Borong Jutaan Lembar Saham ISAT
- Smartfren Hadirkan Paket Data Unlimited, Harga Mulai Rp 9 Ribu
- 16 Tahun Melayani Industri Telekomunikasi, Mitratel Siap Terbang Lebih Tinggi
- SMAN 4 Metro Lampung Wakili Provinsi Sumatera Menuju Grand Final Axis Nation Cup 2024
- OJK Cabut 15 BPR & BPRS, Cek di Sini