Konsolidasi Korporasi Picu Perlambatan Pertumbuhan Kredit

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Linda Maulidina menuturkan, melambatnya pertumbuhan kredit pada awal tahun lebih dipengaruhi proses konsolidasi korporasi yang masih berlangsung.
Proses konsolidasi tersebut berjalan sejak tahun lalu. Dampaknya, permintaan kredit perbankan menurun.
Pertumbuhan kredit pada awal tahun memang cenderung rendah.
Pada Januari 2018, jumlah kredit yang disalurkan perbankan hanya tumbuh 7,4 persen.
Angka tersebut lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang mencapai 8,2 persen.
Di sisi lain, BI menargetkan pertumbuhan kredit sebelas persen pada tahun ini. Target itu meningkat daripada tahun sebelumnya yang sebesar 7,7 persen.
”Sebenarnya, kondisi perbankan memiliki likuiditas cukup baik. Mereka punya liquidity yang cukup. Namun, yang jadi masalah, belum adanya demand karena ada konsolidasi perusahaan-perusahaan,” kata Linda, Jumat (23/3).
Menurut Linda, pelemahan penyaluran kredit juga dipicu pola intermediasi tahunan yang memang cenderung turun pada awal tahun.
Melambatnya pertumbuhan kredit pada awal tahun lebih dipengaruhi proses konsolidasi korporasi yang masih berlangsung.
- Allo Bank Salurkan Rp 250 Miliar untuk Akulaku Finance
- Kredit UMKM Bank Mandiri Meningkat pada 2024, Berikut Perinciannya
- Top! Bank Mandiri Berhasil Masuk Daftar Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik 2025
- Pengguna Paylater Harus Perhatikan Faktor ini Agar Dapat Kredit Hunian Impian
- Bea Cukai Genjot Ekspor di Daerah Ini Lewat Langkah Kolaboratif dengan Berbagai Instansi
- Atome Financial Terima Fasilitas Kredit USD80 Juta dari BlackRock Private Credit & InnoVen Capital