Konstruksi Gedung DPR RI Harus Diaudit

Konstruksi Gedung DPR RI Harus Diaudit
Konstruksi Gedung DPR RI Harus Diaudit
Menurutnya, DPR harus bisa bersikap bijak dalam menentukan prioritas anggarannya untuk masyarakat. Sebab, masih banyak anggaran yang seharusnya diprioritaskan untuk masyarakat seperti untuk pendidikan, irigasi pedesaan, pembangunan gedung sekolah dan hal lainnya. "Jadi, wacana pembangunan gedung baru DPR ini harus dihentikan," desaknya.

Sedangkan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW), Abdullah Dahlan, mendesak agar anggaran pembangunan Gedung Nusantara I diusut. Pasalnya, Gedung Nusantara I yang dibangun tahun 1997 ini sudah mengalami keretakan. Padahal, lanjut Dahlan, Kepala Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum (PU) Sumaryanto Widayatin telah menyatakan, Gedung Nusantara 1 masih sangat layak dipakai untuk 50 tahun ke depan.

“Kita tidak tahu persis berapa anggaran untuk pembangunan Gedung Nusantara I waktu itu. Namun, jika Kementerian PU menyatakan umur kekuatan beton gedung tersebut bisa bertahan sampai 50 tahun, maka ini menjadi sebuah pertanyaan. Apakah benar anggaran yang dipakai saat itu sesuai kualitas bahan yang dikeluarkan, sebab faktanya gedung tersebut telah retak, padahal baru berusia 13 tahun? Kita yakin ada kelemahan dalam pengawasan saat pembangunan Gedung Nusantara I saat itu,” tudingnya.

Disinggung alasan keretakan karena bencana gempa yang terjadi di Jakarta, Dahlan malah balik bertanya. "Kenapa sejumlah gedung di Jakarta tidak ikut mengalami keretakan?" sergahnya.

JAKARTA - Ketua Masyarakat Profesional Madani, Ismed Hasan Putro, meminta adanya audit atas konstruksi Gedung DPR Nusantara I yang baru berusia 13

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News