Konsultan Pungli Dana Rehab Sekolah
Sabtu, 31 Maret 2012 – 15:40 WIB

Konsultan Pungli Dana Rehab Sekolah
KARAWANG-Dana bantuan rehabilitasi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan yang dialokasikan dalam APBN bagi sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Karawang diduga dicaplok oknum koordinator konsultan kabupaten.
Dari beberapa SDN yang mendapatkan dana bantuan APBN di wilayah utara Karawang khusunya di Kecamatan Batujaya dan Pedes, penggunaan dana telah dicaplok konsultan. Pencaplokan dana oleh konsultan itu dengan berbagai dalih seperti untuk biaya gambar dan bayar pajak PPh dan PPN.
Baca Juga:
Hal ini disayangkan beberapa pihak sekolah, menjadikan ironisnya seorang konsultan yang seharusnya bisa menjalankan tugas dan fungsi dari pemerintah, ternyata keberadaannya malah meminta jatah dengan jumlah uang bervariatif. Uang yang diminta dari sekolah berbeda-beda mulai Rp500 ribu bahkan sampai ada yang dipatok Rp28 Juta.
Kepala SDN Baturaden II Sadiwa Ganda Sasmita yang sempat ditemui Pasundan Ekspres membenarkan sekolahnya telah mendapatkan bantuan pembangunan rehab sekolah sebanyak empat lokal. “Dana dari APBN yang kami dapatkan dari pemerintah pusat untuk perbaikan bangunan sekolah sebanyak empat lokal. Akan tetapi anggaran tersebut sudah kami kondisikan selain untuk biaya pembangunan tetapi juga untuk konsultan,” jelasnya.
KARAWANG-Dana bantuan rehabilitasi dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan yang dialokasikan dalam APBN bagi sekolah dasar
BERITA TERKAIT
- Kompetisi Inovasi Teknologi Elektro Trisakti Cup 2025 Targetkan Siswa SMA Sederajat
- ITS Gandeng Ganesha Menyosialisasikan Penerimaan Mahasiswa Baru FTSPK
- Pesantren 1.000 Cahaya, Misi Pendidikan Ramadan untuk Anak Yatim dan Disabilitas
- Pemprov Jabar Bakal Tebus 335.109 Ijazah Siswa Menunggak Uang Sekolah, Duitnya Rp 1,3 T
- Ruang Pintar PNM Perluas Akses Pemberdayaan Ibu dan Anak
- BINUS University Kukuhkan 7 Guru Besar Sekaligus di Awal 2025