Konsumen Harus Aktif dan Kritis
Kamis, 07 Maret 2013 – 08:30 WIB
PERAWATAN kecantikan memang sedang marak. Iklan tentang metode terapi maupun krim terbaru tak kalah semarak. Sayangnya, tidak semua mengedepankan fungsi kesehatan. Banyak yang lebih mementingkan fungsi bisnis. Dokter yang akrab disapa Wawan itu mencontohkan, jika dokter memberikan krim untuk perawatan kulit, seharusnya kulit menjadi sehat.
""Susahnya, sekarang banyak perawatan kulit yang masuk ke ranah bisnis. Jadi, aspek medis dikesampingkan,"" ujar Dr dr M. Yulianto Listiawan SpKK(K).
Ketua Bidang Profesi dan Pendidikan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin (Perdoski) Pusat ini menjelaskan, dalam setiap kesempatan dia kerap mengingatkan sejawatnya. ""Konsumenlah yang harus aktif dan kritis terhadap perawatan yang diakses,"" terangnya.
Baca Juga:
PERAWATAN kecantikan memang sedang marak. Iklan tentang metode terapi maupun krim terbaru tak kalah semarak. Sayangnya, tidak semua mengedepankan
BERITA TERKAIT
- Claudia Didi Berbagi Cara Visual Storytelling Pakai AI di Galaxy Z Flip6
- Slavina Indonesia Rayakan Ultah ke-1, Buktikan Diri sebagai Brand Lokal Favorit
- Pakar Sebut Penyebab Kemandulan Bukan Galon Polikarbonat
- Solusi Inovatif untuk Terapi Kanker Hadir di Indonesia
- Jaga Kesehatan Mata dengan Rutin Mengonsumsi 4 Makanan Ini
- 8 Khasiat Nangka, Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Ini