Konsumen Indonesia Paling Doyan Produk Palsu

Konsumen Indonesia Paling Doyan Produk Palsu
Konsumen Indonesia Paling Doyan Produk Palsu
JAKARTA - Barang dari kulit dan software palsu paling banyak digunakan oleh konsumen Indonesia sepanjang 2010. Jumlahnya sebesar 35,7 persen dan 34,1 persen. Oleh karena itu, potensi kerugian negara dari penerimaan pajak akibat peredaran produk palsu di kedua jenis produk itu mencapai Rp 1,25 triliun dan Rp 250 miliar.

Ketua Umum Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP), Widyaretna Buenastuti mengatakan secara keseluruhan kegiatan peredaran produk palsu sepanjang 2010 merugikan negara senilai Rp 43,2 triliun, yang berasal dari  potensi penerimaan pajak. Jumlah ini meningkat secara signifikan, apabila dibandingkan dengan hasil survei serupa yang dilakukan lima tahun lalu yang tercatat hanya Rp 4,4 triliun.

"Kami cukup prihatin dengan dampak negatif dari peredaran produk palsu di Indonesia. Apalagi secara nilai kerugian, jumlahnya meningkat dari survei serupa pada 2005," kata Widyaretna. Karena itu, lanjutnya, MIAP akan meningkatkan kerja sama dengan pihak-pihak terkait seperti  Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia, Kepolisian RI, asosiasi/lembaga profesi, dan lain-lain.

“MIAP antara lain melakukan program edukasi seperti  roda show ke institusi pendidikan untuk memberikan pengenalan mengenai produk asli dan produk palsu. Kemudian membuat program Clean Mall, yakni dukungan kepada pusat perbelanjaan yang bebas dari penjualan produk palsu, bekerja sama dengan Ditjen HKI,” ujar Widyaretna.

JAKARTA - Barang dari kulit dan software palsu paling banyak digunakan oleh konsumen Indonesia sepanjang 2010. Jumlahnya sebesar 35,7 persen dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News