Konsumsi Air Bersih Tinggi, Wapres Beberkan 3 Fokus Pemerintah
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Presiden Indonesia Ma'ruf Amin mengatakan penggunaan air bersih selama dekade terakhir meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk.
"Ini mengakibatkan kesenjangan antara ketersediaan air dan kebutuhan air," ujar Ma'ruf Amin pada pembukaan Ceremony 2nd Asia International Water Week 2022 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur.
Ia memaparkan bahwa Asia Pasifik memiliki 60 persen populasi dunia dengan hanya memiliki 30 persen ketersediaan sumber daya air bersih sehingga perkapitanya menjadi yang terendah di Dunia.
"Ini diperparah dengan tingkat pencemaran air limbah yang tinggi dengan menghasil 80 persen air limbah di negara-negara berkembang," kata Ma'ruf.
Wakil Presiden kemudian menyebutkan tiga fokus pemerintah berkaitan dengan ketersediaan air bersih.
"Pertama penghapusan kemiskinan ekstrim, yang kedua pembangunan sumber daya manusia yang unggul dan yang ketiga adalah penurunan angka stunting," papar Ma'ruf.
Di wilayah yang mengalami kemiskinan ekstrim umumnya memiliki ketersedian air yang rendah.
"Dari 35 kabupaten yang mengalami kemiskinan ekstrim di Indonesia di 2021, seluruhnya ditandai dengan kurangnya akses ke sumber air minum yang layak," kata Ma'ruf.
Penggunaan air bersih selama dekade terakhir meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk.
- PKN Membantu Pemerintah untuk Mengentaskan Masalah Stunting
- Simak, Lomba Karya Jurnalistik Bertema Wajah Hukum Pemerintahan Baru
- Hardjuno Pertanyakan Keseriusan DPR Perihal RUU Perampasan Aset
- Kaltim Andalkan Data Presisi Geospasial untuk Pembangunan
- Polres Inhu Menanam Cabai Dukung Program Asta Cita terkait Ketahanan Pangan
- Tekan Stunting, Pemkot Palembang Luncurkan Dapur Sehat