Konsumsi BBM untuk Listrik Naik 7 Persen
Rabu, 08 Mei 2013 – 02:05 WIB
Selain permasalahan sumber energi, mundurnya proyek distribusi listrik juga menjadi faktor. Misalnya, pengerjaan kabel bawah laut Jawa-Bali.
Baca Juga:
Proyek yang seharusnya menyalurkan 200 Megawatt (MW) itu ternyata juga mundur. Proyek kabel senilai Rp 450 miliar tersebut seharusnya sudah selesai akhir 2012. Namun, kontraktor Sumitomo Corp tak bisa mencapai target waktu karena alasan cuaca dan terhambat perizinan.
"Seharusnya, kabel listrik bawah laut ini membawa pasokan listrik dari PLTU (pembangkit bersumber batu bara, Red) dari Jawa. Supaya penggunaan BBM untuk listrik di Bali berkurang. Tapi, karena molor, Bali akan lebih banyak memproduksi listrik dengan menggunakan BBM," ungkapnya.
Soal perubahan proyeksi, dia mengaku sudah memasukkan pertimbangan dalam rencana umum penyediaan listrik (RUPL). Dalam rencana itu, komposisi BBM dalam total sumber energi pembangkit listrik mencapai 10,8 persen.
JAKARTA - Permasalahan tingginya konsumsi BBM bukan hanya terjadi pada sektor transportasi. Pembengkakan konsumsi BBM juga terjadi pada pembangkit
BERITA TERKAIT
- Pertamina Raih Penghargaan di Ajang ICSA 2024
- Photobooth 'Life Four Cuts' Sajikan Pengalaman Foto tak Terlupakan Dengan Idola K-Pop
- EIGER Hadirkan Diskon Akhir Tahun 2024, Buruan Diborong!
- Harga Emas Antam Hari Ini Sabtu 28 Desember 2024 Turun Tipis, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Antam Hari Ini Turun Tipis, Berikut Perinciannya
- Dukung Swasembada Alumunium, Inalum Cetak Kinerja All-Time High