Konsumsi Buah Matang Alami, Tingkatkan Imunitas Diri

“Rantai pasoknya juga tidak terlalu panjang sehingga tidak perlu perlakuan khusus penambahan zat-zat kimia tertentu apalagi sampai menggunakan zat kimia berbahaya,” ujar Anton.
Ia mengatakan bahwa jajarannya secara konsisten membimbing petani atau pedagang buah untuk menghindari praktik pematangan buah menggunakan bahan kimia berbahaya seperti amonia atau sulfur dioksida atau lainnya.
“Penggunaan bahan kimia berbahaya seperti amonia atau sulfur dioksida kalau sampai tertelan manusia bisa merusak sistem syaraf dan memengaruhi fungsi hati maupun ginjal," katanya.
Anton menambahkan buah yang dipaksa matang dengan bahan kimia berbahaya, selain berpengaruh terhadap kualitas juga rasa.
Nilai gizinya juga akan berkurang karena dalam proses pematangan paksa.
Proses terbentuknya gula alami menurun dan sintesis vitamin berkurang.
"Siapa yang rugi? Tentu semua pihak akan dirugikan,” tegasnya.
Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman tidak menampik peluang adanya praktik curang dalam perniagaan buah-buahan.
Sudah saatnya buah lokal merajai pasar dalam negeri. Jangan pilih buah yang diberi banyak zat kimia berbahaya.
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah
- Kementan Gelar Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo
- Mendag Puji Program Sampoerna yang Mampu Perkuat Pasar Dalam Negeri Lewat SRC
- KPK Amankan Dokumen dan Barang Bukti Elektronik di Kantor Hukum Visi Law Office