Konsumsi dan Produksi Minyak Timpang, Defisit Terus Membesar
jpnn.com, JAKARTA - Produksi minyak siap jual (lifting) hingga semester pertama 2019 baru mencapai 752 ribu barel per hari (bph).
Oleh karena itu, SKK Migas perlu bekerja keras untuk meningkatkan produksi minyak yang dipatok satu juta bph.
Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman mengatakan, kenaikan produksi minyak menjadi hal yang penting lantaran konsumsinya terus meningkat.
BACA JUGA: Industri Percetakan Kejar Pertumbuhan 10 Persen
’’Faktanya, sampai hari ini produksi likuid BBM separo dari produksi minyak. Lalu, pertanyaannya, bisa tidak kurangi konsumsi? Pada 2025, saya khawatir konsumsi (minyak) bisa lebih dari dua juta barel per hari,’’ katanya, Kamis (8/8).
Produksi minyak pada 2017 hanya tinggal 949 ribu barel per hari, sedangkan konsumsi meningkat menjadi 1,65 juta barel per hari.
Artinya, terjadi defisit 702 ribu barel per hari. Memang itulah tantangan bagi KKKS (kontraktor kontrak kerja sama) di Indonesia untuk meningkatkan produksi migas.
’’Filling the gap. Caranya, percepat onstream (operasi) produksi, EOR (enhanced oil recovery), dan work over sumur,’’ tuturnya.
Produksi minyak siap jual (lifting) hingga semester pertama 2019 baru mencapai 752 ribu barel per hari (bph).
- Konsorsium PHE, Sinopec & KUFPEC Teken Kontrak PSC Wilayah Kerja Melati, Ini Targetnya
- 5 Tahun ke Depan Prospek Investasi Hulu Migas di Indonesia Diprediksi Cerah
- 9 Ribu Peserta Ramaikan Supply Chain & National Capacity Summit Jakarta 2024
- PPN dan SKK Migas Tandatangani Nota Kesepahaman Demi Memenuhi Target Nasional
- Supply Chain & National Capacity Summit 2024 Bahas Kunci Hadapi Tantangan Global
- Supply Chain & National Capacity Summit 2024 Hadirkan Sejumlah Agenda Penting