Konsumsi Elpiji Melon Melonjak
jpnn.com, JAKARTA - Konsumsi elpiji bersubsidi APBN 2019 diprediksi melonjak tujuh persen menjadi 6,978 juta metrik ton (MT). Tahun lalu realisasi konsumsi elpiji mencapai 6,552 juta MT.
Angka tersebut melebihi kuota 1,6 persen dari yang ditetapkan dalam APBN 2018 sebanyak 6,45 juta MT.
Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati menyatakan, volume elpiji melon setiap tahun memang terus bertambah.
’’Tren peningkatan konsumsi elpiji sejalan dengan daerah yang lakukan konversi dari minyak tanah ke elpiji. Pada 2019 juga ditambahkan untuk petani. Jadi, ada peningkatan tujuh persen,’’ kata Nicke, Senin (4/2).
Sebelumnya, petani memang belum masuk dalam alokasi konversi BBM ke elpiji. Pertamina mencatat, sejak 2013 hingga 2018, realisasi volume elpiji melon di masyarakat terus meningkat.
Pada 2013, konsumsinya mencapai 4,403 juta MT. Lalu, pada 2018 realisasinya naik hampir dua kali lipat menjadi 6,552 juta MT.
Dia mengungkapkan, Pertamina telah melakukan sejumlah cara untuk mengendalikan peredaran elpiji 3 kg agar tepat sasaran.
Misalnya, mempromosikan penggunaan elpiji nonsubsidi bagi masyarakat mampu, serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk melaksanakan sidak kepada pelaku usaha nonmikro.
Konsumsi elpiji bersubsidi APBN 2019 diprediksi melonjak tujuh persen menjadi 6,978 juta metrik ton (MT). Tahun lalu realisasi konsumsi elpiji mencapai 6,552 juta MT.
- Lokasi Produksi Gas Elpiji Oplosan di Indramayu Digerebek, 5 Orang Ditangkap
- Penggunaan Gas Bumi Bisa Jadi Solusi Ketergantungan Impor LPG
- Korban Kebakaran Gudang Gas Elpiji di Denpasar Bertambah, Kini Totalnya Sebegini
- Komplotan Pencuri Tabung Elpiji di Mataram Ditangkap Polisi
- Konflik Timur Tengah: Pemerintah Diminta Cari Alternatif Pasokan Minyak dari Negara Lain
- Stok LPG 3 Kg Aman, Masyarakat di Bondowoso tak Perlu Panic Buying