Konsumsi Jemaah Haji Dihentikan Lima Hari

jpnn.com, MAKKAH - Mulai 5 Zulhijah mendatang, konsumsi jemaah haji Indonesia di Makkah akan dihentikan sementara.
Menurut Kepala Seksi Katering Daerah Kerja Makkah Beny Darmawan, hal tersebut dilakukan karena jelang dan sesudah masa puncak haji, jalanan padat sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan distribusi konsumsi kepada jemaah.
Penghentian sementara konsumsi ini akan dilakukan selama lima hari. Yakni tiga hari sebelum dan dua hari setelah masa puncak haji. “Konsumsi dihentikan pada 5,6, 7, 14, dan 15 Zulhijah,” kata Beny dalam keterangan resminya, Senin (1/8).
Dia menambahkan, selama masa puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, jemaah haji akan memperoleh 15 kali makan. “Jemaah tidak perlu khawatir tidak memperoleh makan selama masa puncak haji. Sejak tiba di Arafah pada 8 Zulhijah siang, jemaah sudah mulai mendapatkan makan,” jelas Beny.
Penyediaan konsumsi di Armuzna akan berakhir dengan diberikannya makan siang pada 13 Zulhijjah. Selain itu, jemaah juga memperoleh satu paket makanan siap saji. “Di dalamnya terdapat mie instan yang bisa langsung diseduh dengan air panas, roti, biskuit, kopi, maupun teh sachet,” jelasnya
Lebih lanjut dijelaskan, terdapat 30 kloter yang mengakhiri jadwal penerimaan konsumsinya sebelum 5 Zulhijah. Tiap jemaah memiliki jatah makan di Makkah selama 40 kali. Nah ada 30 kloter yang sebelum masa puncak haji, jatah makan di Makkahnya sudah berakhir, karena telah memperoleh 40 kali makan.
BACA JUGA: Polemik Impor Rektor, Fahri Hamzah: Nanti Kepala Desa juga Orang Asing?
Beny mengaku pihaknya sudah menginformasikan hal tersebut kepada Kepala Sektor maupun perangkat kloter yang ada. “Kami berharap informasi tersebut sudah tersosialisasikan juga kepada jemaah,” harap Beny.
Penghentian sementara konsumsi Jemaah haji dilakukan selama lima hari yakni tiga hari sebelum dan dua hari setelah masa puncak haji
- BPKH Limited Perkenalkan Bumbu Khas Indonesia untuk Katering Jemaah Haji di Arab Saudi
- Aturan Baru, Barang Kiriman Jemaah Haji Maksimal Nilainya Rp 24,5 Juta Bebas Bea Masuk
- BPKH Temui Pengurus PBNU, Minta Dukungan Terkait Revisi UU Pengelolaan Keuangan Haji
- Dana Haji Tumbuh Positif, Pengeloaan BPKH Capai Rp 171 Triliun
- Kemal Akbar Sebut Jemaah Haji dan Umrah Tetap Perlu Vaksinasi, Begini Alasannya
- Kuota Haji Kaltim pada 2025 Mencapai 2.586 Orang