Konsumsi Lebih dari 4 Porsi Makanan Olahan Tingkatkan Risiko Kematian
jpnn.com, JAKARTA - Hasil penelitian menyebut, mengonsumsi lebih dari empat porsi makanan olahan setiap hari, dapat meningkatkan risiko penyebab kematian.
Makanan olahan juga memicu terjadinya peningkatan angka penderita obesitas.
Pasalnya, makanan olahan yang masuk kategori ultra proses seperti minuman dan makanan ringan dalam kemasan, mengandung pengawet.
Selain itu juga mengandung pemanis, pewarna buatan, perisa dan umumnya mengandung tinggi gula dan garam yang bisa berdampak buruk untuk kesehatan.
Di Brasil misalnya, angka obesitas meningkat dari 7,5 persen pada 2002 menjadi 17,5 persen pada 2013.
Menurut temuan Prof. Carlos Monteiro dan tim dari Universitas SAO Paulo, peningkatan terjadi akibat pola makan masyarakat di sana yang tinggi makanan olahan.
Tak hanya obesitas, makanan olahan juga dikaitkan dengan risiko terkena diabetes tipe-2, penyakit jantung, terlepas pada kenyataan orang membeli produk dengan kandungan lebih sedikit gula dan minyak.
Sebuah studi yang melibatkan hampir 20.000 orang dewasa, seperti dikutip dari Medical News Today menemukan, konsumsi lebih dari empat porsi makanan olahan setiap hari berhubungan dengan peningkatan risiko semua penyebab kematian (akibat penyakit).
Mengonsumsi lebih dari empat porsi makanan olahan setiap hari meningkatkan risiko penyebab kematian.
- Ancaman TBC Melonjak, Pencegahan dan Pengobatan Harus Jadi Fokus
- Mayapada Breast Clinic jadi Layanan Terpadu untuk Kanker Payudara
- HUT Ke-60 Golkar, Ahmad Irawan Gelorakan Semangat dan Gaya Hidup Sehat
- Danone Indonesia Perkuat Peran Bidan sebagai Garda Terdepan Kesehatan Keluar
- Hari Kesehatan Nasional, Srikandi Movement PLN Tingkatkan Kepedulian Kesehatan Ibu & Anak
- Yosi Project Pop dan Mira Lesmana Rutin Pemeriksaan Kesehatan di Usia Tua