Konsumsi Minuman Berenergi Saat Mudik, Picu Gangguan Ginjal?
Studi tentang minuman berenergi
Di Amerika Serikat, terdapat sebuah laporan kasus dimana seorang pria berusia 40 tahun mengalami gagal ginjal akut akibat konsumsi minuman berenergi yang berlebihan. Laporan yang dimuat dalam Annals of Pharmacotherapy tahun 2014 ini menyebutkan bahwa pria tersebut mengonsumsi produk minuman berenergi sebanyak 3–3,5 liter per hari selama 2–3 minggu.
Dua hari setelah konsumsinya dihentikan, fungsi ginjal mulai membaik. Dan hingga masa studi selesai, yakni 10 bulan kemudian, fungsi ginjal tetap baik.
Dari kasus ini bisa disimpulkan bahwa konsumsi minuman berenergi dalam jumlah berlebihan dapat memicu gangguan ginjal. Apalagi, jika dicampur dengan alkohol. Selain dapat memperpanjang efek alkohol di dalam tubuh, kombinasi keduanya akan meningkatkan frekuensi berkemih, yang dapat menimbulkan dehidrasi.
Kondisi kekurangan cairan inilah yang kemudian akan memicu gangguan ginjal.
Di samping itu, konsumsi minuman berenergi yang berlebihan dapat memicu pembentukan batu ginjal karena kandungan oksalat di dalamnya. Ini penting untuk diketahui sebab produk minuman berenergi umumnya tak mencantumkan kadar oksalat pada label kemasan.
Risiko ini pun makin besar bila Anda tidak cukup minum air putih kala mudik. Konsumsi air yang cukup akan membantu melarutkan oksalat sehingga tidak mengendap menjadi batu di saluran kemih.
Lalu, amankah mengonsumsi minuman berenergi?
Produk minuman berenergi diklaim bisa mengatasi kantuk dan rasa lelah dalam waktu singkat.
- Jaga Kesehatan Ginjal dengan Mengonsumsi 3 Bahan Alami Ini
- AstraZeneca & Good Doctor Berkolaborasi Dalam Pemanfaatan Aplikasi Kesehatan Digital
- Habiskan Rp 1,9 Triliun, Penyakit Ginjal Dinilai Jadi Beban BPJS Kesehatan
- IDI Kota Bandar Lampung Beri Info Gejala dan Tip Pengobatan Infeksi Ginjal, Simak ya!
- RS Siloam ASRI Berhasil Tangani Ratusan Kasus Transplantasi Ginjal
- Kondisi Terkini Abdee Slank setelah Satu Bulan Dirawat di Rumah Sakit