Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi Penyumbang Utama PDB
jpnn.com, JAKARTA - Aktivitas konsumsi selama Ramadan hingga Lebaran akan menimbulkan transaksi ekonomi yang merata, baik di kota maupun di desa.
Pembayaran zakat juga akan menaikkan kemampuan konsumsi rumah tangga masyarakat miskin.
Dampaknya, aktivitas ekonomi dan konsumsi terjadi tak hanya oleh masyarakat dengan daya beli yang tinggi, tetapi juga dirasakan masyarakat yang daya belinya rendah.
”Sebenarnya Lebaran itu tidak hanya meningkatkan konsumsi, tetapi sebelumnya didahului dengan meningkatnya aktivitas produksi untuk mengantisipasi kenaikan demand. Ini terjadi di berbagai daerah sehingga pertumbuhan ekonomi bisa terdorong dengan lebih baik,” papar ekonom DBS Indonesia Maysita Crystallin.
BACA JUGA: Ekspor CPO Tumbuh, Tetapi Belum Maksimal
Menurut perempuan yang kerap disapa Sita itu, momentum Ramadan dan Lebaran harus dijaga dengan keamanan yang baik.
Apalagi, konsumsi rumah tangga masih menjadi salah satu kekuatan utama penyumbang produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Kontribusi konsumsi rumah tangga yang biasanya lebih dari 50 persen setiap kuartal diyakini akan mencapai peak pertumbuhannya pada kuartal II ini.
Aktivitas konsumsi selama Ramadan hingga Lebaran akan menimbulkan transaksi ekonomi yang merata, baik di kota maupun di desa.
- Sri Mulyani Keluarkan Surat Perintah Penghematan Anggaran Negara, Ini Daftarnya
- Penjelasan Sri Mulyani soal Kementerian Wajib Lakukan Penghematan
- Survei Indikator Ungkap 7 Menteri Terbaik, Erick Thohir Teratas
- Stabilitas Keuangan Indonesia Tetap Terjaga, Ini Penyebabnya
- Prabowo Minta Jajarannya Hemat Anggaran hingga Rp 306,69 Triliun
- PPN 12 Persen untuk Barang Mewah, Ini Penegasan Sri Mulyani