Konsumsi Rumah Tangga Melemah, Daya Beli Perlu Diperkuat
Data Bank Indonesia (BI) terkait Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menunjukkan, pada September 2022 sempat turun dari 124,7 menjadi 117,2 akibat kenaikan harga BBM. Namun kembali merangkak naik menjadi 120,3 pada Oktober 2022 seiring meredanya dampak kenaikan harga BBM.
Meski demikian, William mengatakan, pemerintah maupun pelaku usaha harus tetap waspada terhadap potensi transmisi ancaman resesi global seperti turunnya permintaan di pasar global yang akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia.
Apabila terjadi penurunan tajam, ada potensi ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) pada perusahaan berorientasi ekspor. Misalnya di sektor garmen maupun alas kaki yang memiliki karakter padat karya.
“Dampaknya, bisa meningkatkan angka pengangguran dan ujungnya menggerus daya beli,” terangnya.
Karena itu, menurut William, perlu program yang bisa meringankan dampak transmisi resesi global ke pelaku usaha.
Misalnya melalui bantuan subsidi upah untuk perusahaan padat karya.
Adapun untuk pelaku usaha mikro kecil, program subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang akan berakhir tahun ini sebaiknya bisa dilanjutkan tahun depan.
“Ini semua merupakan bagian dari upaya memperkuat pasar domestik agar roda perekonomian tahun depan terus berputar kencang,” tutur William.(chi/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Penurunan konsumsi rumah tangga erat kaitannya dengan dampak kenaikan harga BBM pada awal September 2022, yang mendorong inflasi dan menggerus daya beli.
Redaktur & Reporter : Yessy Artada
- J&T Express Gelar J&T Connect Preneur Summit, Undang 500 UMKM secara Nasional
- Gerindra Beri Modal Usaha kepada Pedagang yang Dihina Gus Miftah
- Mendagri Tito Sebut Inflasi 1,55 Persen di November Terendah Sejak Indonesia Merdeka
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Gelar UMK Baking Class
- Kinerja Inflasi Terlihat, Direktur INDEF Sebut Kenaikan PPN Harus Ditunda
- Inflasi November Naik, Harga Bawang Merah Punya Andil