Konsumsi Semen di Kalimantan Menurun Drastis

jpnn.com, JAKARTA - Pasokan yang berlebih membuat harga semen di tanah air anjlok sepuluh persen.
Di Pulau Jawa, harga semen turun dari Rp 65 ribu hingga Rp 70 ribu per sak menjadi Rp 55 ribu hingga Rp 60 ribu per sak.
Ketua Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso menyatakan, penurunan harga semen sudah terjadi selama 1,5 tahun.
’’Kelebihan semen, kan, terjadi sejak akhir 2015. Jadi, secara perlahan, harganya ikut tertekan,’’ paparnya, Jumat (26/5).
Padahal, pada kuartal pertama, penjualan semen naik 3,4 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Kondisi itu terdorong oleh mulai bergeraknya sektor properti maupun infrastruktur.
’’Angka ini cukup baik. Sejak awal, kami memang menargetkan konsumsi semen bisa tumbuh di angka tersebut,’’ terang Widodo.
Capaian itu membuat ASI optimistis pasar semen di tanah air pada tahun ini dapat naik sesuai dengan target awal, yakni mencapai 5–6 persen.
Pasokan yang berlebih membuat harga semen di tanah air anjlok sepuluh persen.
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Belanja Produk Dalam Negeri Capai Rp23 Triliun, SIG Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024
- Peringatan Hari Bumi 2025, PalmCo Atur Strategi untuk Percepat Net Zero Emisi
- Antisipasi Dampak Tarif Resiprokal AS, Bea Cukai Jaring Masukan Pelaku Usaha Lewat CVC