Konsumsi Terigu Nasional Terus Meningkat
jpnn.com, BANDUNG - Potensi pasar tepung terigu di Indonesia masih sangat tinggi. Saat ini rata-rata konsumsi terigu di Indonesia baru mencapai 25 kilogram/tahun per kapita.
Salah satu faktor penting yang meningkatkan tingkat konsumsi tepung terigu adalah karena sangat mudah untuk diolah menjadi berbagai makanan.
Seperti mie, roti, biskuit, cake, martabak, dan sebagainya sehingga kemudahan pengolahan tepung terigu ini mampu menggairahkan industri makanan baik yang besar maupun yang kecil terutama sektor UKM.
Pertumbuhan pasar tepung terigu juga ditopang pula oleh peningkatan pendapatan masyarakat di mana faktor ini menciptakan kebutuhan masyarakat akan makanan yang lebih bervariasi.
"Permintaan akan tepung terigu di Tanah Air diperkirakan bakal terus tumbuh ke depannya," tutur Sales & Marketing Director PT Bungasari Flour Mills Budianto Wijaya, ditemui di sela-sela gelaran BIFHEX 2018 di Grand Ballroom Sudirman, Bandung.
Menurutnya, maraknya pertumbuhan industri pengolahan makanan dan kuliner seperti kafe, bakery, atau restoran, membuat kebutuhan tepung terigu terus tumbuh seiring pula dengan pertumbuhan ekonomi dan populasi.
"Selain itu, Indonesia mulai dikenal sebagai salah satu poros ekspor industri pangan di antaranya produk biskuit yang berbahan baku terigu," tambahnya.
Bertumbuhnya industri terigu Indonesia telah diyakini Bungasari sejak kali pertama menancapkan bisnisnya di Indonesia pada 2012.
Maraknya pertumbuhan industri pengolahan makanan dan kuliner membuat kebutuhan terigu meningkat.
- Tepung Terigu Oplosan Banyak Beredar di Jawa Barat, Waspada
- Bungasari, Perusahaan Terigu Pertama yang Meraih Penghargaan dari Kemenperin
- Bungasari dan Chef Achen Kembali Mencari Para Koki Rumahan
- Bak Chef, Para Ibu Bisa Membuat Kue-Kue Enak Ini dengan Golden Eagle
- Perang Terigu
- Kurangi Konsumsi Tepung Terigu Berlebih, Masyarakat Perlu Didorong Beralih Lebih Sehat