Kontak dengan Pasien Virus Corona, Presiden Portugal Dikarantina 14 Hari
jpnn.com, LISBON - Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa akan menjalani karantina di kediaman pribadinya selama dua pekan. Langkah itu dilakukan lantaran sang presiden diduga melakukan kontak dengan seseorang yang telah dinyatakan positif terjangkit virus corona.
Menurut pernyataan dari Istana Kepresidenan, de Sousa pada Selasa (3/3) lalu bertemu dengan sekelompok pelajar dari sebuah sekolah di Portugal bagian utara. Dalam acara tersebut dia sempat bersalaman dan berfoto bersama mereka.
Pada Sabtu (6/3) malam salah seorang pelajar dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 dan sekolah tersebut ditutup. Setelah itu, Presiden de Sousa menerima saran dari otoritas kesehatan negara tersebut untuk menjalani karantina.
"Setelah mendengarkan otoritas kesehatan, Presiden Republik (Portugal), meskipun tidak memiliki gejala virus apa pun, memutuskan untuk membatalkan semua aktivitas publiknya selama dua pekan ke depan," lanjut pernyataan itu.
"Pada saat semua warga Portugal menunjukkan kedewasaan sipil yang tinggi dalam menghadapi wabah COVID-19, Presiden Republik (Portugal) memahami bahwa dirinya harus memberikan contoh penguatan dalam upaya pencegahan," imbuh pernyataan itu.
Sembilan kasus baru COVID-19 dikonfirmasi di Portugal pada Minggu, sehingga totalnya menjadi 30 kasus. (Xinhua/ant/dil/jpnn)
Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa akan menjalani karantina di kediaman pribadinya selama dua pekan setelah bersentuhan dengan seorang siswa yang positif terjangkit corona
Redaktur & Reporter : Adil
- Ikhtiar Barantin Menjaga Kedaulatan Indonesia di Mata Dunia
- Penyelundupan 2.540 Ekor Burung Melalui Pelabuhan Bakauheni Digagalkan
- Cegah Penyebaran Hama dan Penyakit Hewan, Karantina Gagalkan Penyelundupan Kura-Kura Ambon
- Bea Cukai dan Karantina Musnahkan 19,8 Ton Mangga Impor Ilegal, 3 Tersangka Diamankan
- Bea Cukai Tanjung Balai Karimun dan BKHIT Kepri Musnahkan Barang Tegahan, Tuh Lihat!
- 49 Kg Daging Sapi Tanpa Sertifikat Kesehatan Disita Karantina Papua Barat