Kontemplasi Menjelang 100 Hari Kabinet Merah Putih

Oleh Irman Gusman*

Kontemplasi Menjelang 100 Hari Kabinet Merah Putih
Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih hasil Pilpres 2024 mengucap sumpah/janji Presiden RI 2024-2029 pada Sidang Paripurna MPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 20 Oktober 2024. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - MENJELANG 100 hari kerja Kabinet Merah Putih, penulis mencatat beberapa hal penting tentang jejak langkah dan gagasan-gagasan Presiden Prabowo Subianto.

Kita beruntung mempunyai seorang presiden dan kepala negara yang tepat pada masa yang tepat, meskipun tantangan yang terbentang di dalam dan luar negeri terasa berat.

Tekad Presiden Prabowo untuk membersihkan birokrasi dan menjalankan pemerintahan yang kredibel perlu diapresiasi. Tampaknya dia tulus melakukan perbaikan di berbagai bidang untuk mengangkat citra maupun reputasi negara dan bangsa ini.

Tekad yang kuat, jiwa yang patriotik, serta semangat yang berkobar-kobar itu harus bisa diterjemahkan secara cepat dan tepat oleh para pembantunya ke dalam program-program aksi nyata bagi masyarakat yang setiap saat menilai kinerja Presiden.

Pepatah lama mengatakan the devil is in the details. Saya teringat ucapan (Almarhum) Jacob Oetama yang dulu mengatakan, “orang Indonesia itu biasanya kalau sudah membuat rencana, disangkanya bahwa hasilnya sudah dicapai.”
 
Ucapan tokoh pers nasional tersebut bisa menjadi pengingat bahwa ada jarak antara gagasan dan realita. Jembatan penghubung antara gagasan dan realita ialah management and leadership.

Begawan manajemen terkemuka, Peter F. Drucker, berkata: tidak ada negara yang miskin, yang ada hanyalah negara-negara yang tidak dikelola dengan baik. Untuk mengelola negara dengan baik maka pendekatan politik saja tidaklah cukup, tetapi juga memerlukan pendekatan manajemen.

Kepala negara adalah seorang leader-manager yang diharapkan memimpin perubahan (lead the change). Dia memimpin perubahan yang diinginkannya.

Untuk itu, selain harus memiliki yang leadership kuat, pemimpin perubahan juga memerlukan kemampuan manajerial yang andal. Sebab, hanya dengan manajemen dan leadership yang baik maka hasil yang diinginkan akan tercapai.

Presiden Prabowo perlu menjadi acuan leader-manager bagi Kabinet Merah Putih mewujudkan ide-idenya ke dalam kerja nyata sehingga tidak dianggap cuma omon-omon.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News