Konten Ekstrem YouTube Gerus Pendapatan Google
’’Fakta buruknya, banyak pengiklan yang masih belum tahu bagaimana iklan online mereka bekerja,’’ ungkapnya.
Sementara itu, staf ahli C Squared Charlie Crowe meyakini, setiap media pasti bakal berusaha menempatkan iklan sesuai dengan target.
’’Bedanya, di dunia online semuanya diatur berdasar algoritma. Elemen manusia dianggap persamaan. Itu masalahnya,’’ katanya.
YouTube memang telah menyediakan brand safety untuk mengontrol pengiklanan pada konten video.
Namun, banyaknya video yang diunggah menjadi tantangan tersendiri bagi YouTube untuk memblokir konten terlarang.
Setiap menit, terdapat video sepanjang 400 jam yang diunggah di YouTube.
Perusahaan yang merasa dirugikan itu menuntut Google lebih bertanggung jawab terhadap apa saja yang muncul di internet.
Mereka menginginkan adanya verifikasi data dan pengontrolan yang lebih ketat dari YouTube.
Google Inc kehilangan pemasukan hingga jutaan dolar setelah beberapa perusahaan terkemuka mencabut iklan dari YouTube.
- Google Menguji Coba Fitur Email Sementara di Gmail, Ini Manfaatnya
- YouTube Menguji Coba Fitur Swipe Up Untuk Pindah Video
- Google Vids Kini Dapat Dukungan AI Gemini
- Kementerian Komdigi Gandeng Google hingga Meta Untuk Berantas Judol
- Gemini AI Hadir di Google Maps
- YouTube Music Menghadirkan Fitur Speed Dial Menggantikan Listen Again