Konten yang Disampaikan Jozeph Paul Zhang Merusak Persatuan, Masyarakat jangan Terpancing
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin mengatakan bahwa konten yang disampaikan Jozeph Paul Zhang di media sosial mengandung unsur SARA.
Pimpinan DPR RI bidang koordinasi politik, hukum, dan keamanan ini menyebut konten itu menimbulkan keresahan masyarakat dan berpotensi merusak persatuan dan kesatuan Indonesia.
Oleh karena itu, mantan ketua Komisi III DPR ini meminta aparat keamanan untuk dapat menangkap Jozeph Paul Zhang yang mengaku nabi ke-26.
Dia mendorong Polri melalui Tim Satuan Tugas Cyber Crime berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk meningkatkan pengawasan dan memblokir akun-akun yang mem-posting konten negatif di media sosial.
"Hal ini guna mencegah terulang kembali beredarnya video yang meresahkan dan dapat memancing emosi masyarakat," ungkap Azis Syamsuddin dalam keterangannya, Senin (19/4).
Wakil ketua umum Partai Golkar itu mengimbau masyarakat untuk tidak terprovokasi terhadap adanya video tersebut.
Azis meminta masyarakat untuk mempercayakan penanganan kasus tersebut ke aparat penegak hukum.
"Biarkan kepolisian melalui Interpol melakukan tugasnya, karena Jozeph Paul Zhang berada di luar negeri. Semoga negara yang bersangkutan dapat melakukan deportasi," pungkas Azis Syamsuddin. (boy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Azis Syamsuddin mengatakan bahwa konten yang disampaikan Jozeph Paul Zhang di media sosial mengandung unsur SARA, menimbulkan keresahan masyarakat, dan dapat merusak persatuan dan kesatuan. Dia meminta masyarakat tidak terpancing.
Redaktur & Reporter : Boy
- PUI Nilai Polri Sukses Mengamankan Arus Mudik Lebaran
- Inilah Sosok yang Ditangkap Densus 88 di Palu
- Saleh Apresiasi Kebijakan Mendag Zulhas soal Barang Kiriman PMI
- Lemkapi Nilai Kinerja Antarpihak dalam Mengelola Arus Mudik dan Balik Sukses
- Polri Gali Makam Korban Pembunuhan oleh Oknum TNI AL
- 5 Berita Terpopuler: Tolong Serius Menindaklanjuti Pengangkatan Honorer jadi PPPK, Jangan Dibenturkan, Waspada