Kontestan Liga 1 2019 Terancam Tidak Dapat Bagi Hasil Rating Televisi
Selain utang Rp 2,5 miliar, LIB sendiri juga punya tanggungan sharing televisi untuk Liga 1 musim lalu.
Hal tersebut juga masih belum jelas dan menjadi pertanyaan para kontestan musim lalu.
Sebab, hasil rating televisi pernah dijanjikan akan jadi pemasukan untuk para klub.
Dirk mengaku itu hal tersebut membuat pihaknya sedikit kewalahan. Namun, dia tetap mencoba untuk melunasinya.
’’Jumlahnya tidak sampai ratusan miliar, hanya beberapa tidak terlalu besar untuk sharing televisi. Intinya sama, kami tetap usahakan dan kami juga sudah sampaikan bagaimana kondisi PSSI saat ini, klub-klub mengerti,’’ bebernya.
Belajar dari musim lalu, untuk Liga 1 kali ini Dirk malah tidak mau menjanjikan akan membagi hasil rating televisi kepada para kontestan.
Bukannya ingin menyimpan sendiri keuntungan itu untuk LIB, melainkan tidak mau menjanjikan sesuatu yang nantinya tidak bisa diwujudkan secara cepat.
’’Prinsipnya saya harus hati-hati memberikan janji ya melihat kondisi sekarang. Apa yang kami alami saat ini merupakan korban janji-janji musim lalu lo,’’ katanya.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) akan menggunakan sebagian uang dari sponsor Liga 1 2019 untuk membayar utang kepada klub pada musim lalu.
- Sikap PT LIB soal Kerusuhan Suporter Seusai Duel Persib vs Persija
- Kata PT LIB Soal Penundaan Liga 1
- PT LIB Gelontorkan Rp 100 Miliar Lebih untuk VAR di Liga 1, Dipakai Mulai Tahun Depan
- SOS Dorong Klub Liga 2 yang Menunggak Gaji Pemain Didegradasi
- Persebaya Minta Polisi Tangkap Provokator di Laga Melawan Persija
- PT LIB Larang Suporter Tim Tamu Bertandang di Liga 2