Kontrak Baru Koalisi tak Mengatur Sanksi
Senin, 23 Mei 2011 – 16:19 WIB
JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memasukkan sanksi pemberhentian kepada anggota partai koalisi jika melanggar kesepakatan pada kontrak baru koalisi. Yang dikedepankan hanyalah sikap moral dan etika dalam kebersamaan dan kesepakatan antar sesama anggota partai di Sekretariat Gabungan (Setgab).
‘’Sanksi itu lebih mengedepankan etika moral pada kesepakatan. Jadi bukan sanksi kalau begini kemudian begitu. Tapi ada spirit bersama-sama, itu yang lebih ditonjolkan,’’ kata Ketua Umum PAN, Hatta Rajasa usai penandatanganan draft koalisi baru di wisma negara, Senin (23/5).
Hatta mengatakan, bahwa seluruh isi draft koalisi telah dibahas secara mendalam oleh masing-masing Parpol, termasuk PAN. Isinya tidak banyak berubah dengan draft koalisi sebelumnya. Yang paling ditekankan hanya upaya membangun sistem pemerintahan yang lebih baik lagi dari sebelumnya. '’Lebih pada meningkatkan komunikasi, jadi intinya itu. Ketua pelaksana harian juga bisa bergantian,’’ kata Menteri Koordinator bidang ekonomi ini.
Presiden SBY sendiri mengaku lega usai penandatangan draft koalisi baru oleh seluruh parpol koalisi pemerintah. Diharapkan dengan adanya draft koalisi baru ini, pemerintahan bisa berjalan lebih efektif.
JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak memasukkan sanksi pemberhentian kepada anggota partai koalisi jika melanggar kesepakatan
BERITA TERKAIT
- BPK Diminta Audit Dana Hibah Pemilu dan Pilkada 2024
- Percaya Diri Didukung Jokowi, Ridwan Kamil Yakin Bakal Menang
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Asosiasi Lembaga Survei Presisi Sambut Poltracking Indonesia jadi Anggota Baru
- Ketua DPP NasDem Ajak Warga Teluk Merempan Dukung Afni Zulkifli-Syamsulrizal
- Kembali ke Solo, Kaesang Perkenalkan Respati-Astrid kepada Warga Pucang Sawit