Kontraktor Gas Terancam Diganti
Kamis, 01 Juli 2010 – 07:36 WIB
JAKARTA – Pemerintah mengancam kontraktor gas yang terlambat membangun proyeknya, maka bakal diganti dengan kontraktor lain. Sebab, molornya proyek infrastruktur gas akan menyandera banyak pihak karena memiliki manfaat yang banyak.“Kalau memang mengantongi hak membangun tapi tidak mampu, ya sebaiknya kita cari siapa yang mampu melaksanakan lebih cepat,” kata Wakil Presiden Boediono . Menurut dia, penggunaan gas tergantung dari ketersediaan infrastuktur. Indonesia selama ini dikenal memiliki sumber gas yang banyak, tapi sayang potensi itu terkendala sarana infrastruktur penunjang belum banyak di bangun. Selain menyinggung masalah proyek infrastruktur, Boediono juga meminta para pelaku industri memahami harga keekonomian gas. Jika harga gas dalam negeri tak terlalu jauh dari harga keekonomian, investasi dan suplai gas akan lebih lancar.
“Gas bisa sampai ke konsumen memerlukan infrastruktur seperti pipa, receiving terminal LNG. Padahal, gas bisa digunakan untuk saranan transportasi, industri, dan rumah tangga. Mudah-mudahan kita hilangkan kendala yang menghambat untuk menghubungkan sumber produksi dengan tempat-tempat konsumsi,” katanya.
Baca Juga:
Boediono mengaku, pemerintah saat ini tengah mereview terkait siapa yang akan melaksanakan proyek tersebut. Termasuk, siapa saja yang mengantongi hak bangunan namun belum juga membangun. Saat ini sudah ada satu dua tiga BUMN atau swasta yang tidak bisa melaksanakan kontraknya.
Baca Juga: