Kontraktor Simulator Merasa jadi Korban Konspirasi

Kontraktor Simulator Merasa jadi Korban Konspirasi
Kontraktor Simulator Merasa jadi Korban Konspirasi
Rufinus juga menegaskan bahwa Budi maupun PT CMMA tidak melakukan mark up. Karenanya dia menilai audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tentang adanya kerugian negara dalam kasus itu sebenarnya tidak fair. Sebab, BPK tidak melihat bahwa CMMA sebagai rekanan Korlantas Polri justru merugi saat proses investasi driving simulator.

"Kalau di proyek yang pertama ini dia (Budi) merugi, apalagi dia mengalami suatu proses penipuan yang dilakukan Sukotjo Bambang," ungkapnya.

Karenanya, Rufinus mengaku kecewa dengan penahanan yang dilakukan KPK terhadap kliennya. Meski demikian ia tetap akan mengikuti proses peradilan. "Tapi inilah sebuah proses yang harus dilalui," ujarnya.(boy/jpnn)


JAKARTA - Tersangka korupsi proyek driving simulator, Budi Susanto, membantah adanya mark up dalam proyek di Korlantas Polri itu.  Direktur


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News