Kontraktor Tunda Produksi, Lifting Migas Terjun Bebas

jpnn.com - JAKARTA – Kementerian ESDM berencana menurunkan asumsi lifting minyak bumi dari 830 ribu barel per hari (bph) menjadi 810 ribu bph. Penurunan asumsi lifting disebabkan tak tercapainya target produksi minyak yang dihasilkan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) migas.
Kabbaghumas SKK Migas Taslim Yunus mengaku, sejumlah KKKS mengalami penurunan kinerja sehingga tidak mencapai target. ”Tidak ada kaitannya dengan harga minyak dunia yang melemah,” kilahnya.
Kelima KKKS yang berancang menurunkan lifting minyak adalah Pertamina EP, PHE WMO, Mobil Cepu Ltd, Petronas Carigali, hingga Chevron Pacific Indonesia. Taslim menyatakan, target lifting 830 bph dirasakan terlalu tinggi karena realisasi hingga akhir Mei hanya mencapai 808 bph atau defisit 22 bph.
Rapor buruk terlihat pada Mobil Cepu yang pada APBN ditarget 161,1 bph, tetapi hanya menghasilkan 148,9 bph. Pertamina EP pun hanya mampu mengangkat 86,2 bph dari target 104,4 bph.
Karena target lifting berkaitan dengan proyeksi penerimaan negara, Taslim menilai, target lifting migas di APBN-P perlu dibuat secara realistis. Dengan alasan itu, SKK Migas menilai perlu ada perubahan dari target 830 bph menjadi 810 bph.
’’Pengeluaran dan peneriman negara perlu lebih direncanakan dengan baik. Jadi, yang realistis saja,’’ katanya. (dim/jos/jpnn)
JAKARTA – Kementerian ESDM berencana menurunkan asumsi lifting minyak bumi dari 830 ribu barel per hari (bph) menjadi 810 ribu bph. Penurunan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- PLN IP Services Kembangkan Bisnis Beyond kWh hingga Kelola 60 Pembangkit
- Lion Parcel Perkenalkan Virtual CEO Pertama di RI, Strategi Baru Jangkau Generasi Muda
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Perjalanan Gemilang 62 Tahun TASPEN: Ini Sederet Inovasi dan Transformasi Layanan
- Sukses Sebelum 30: Eks Pegawai Sukses Merintis Brand Lokal Kingman Bersama Shopee