Kontribusi BUMD ke PAD Hanya 5 Persen
Jumat, 28 Januari 2011 – 02:32 WIB

Kontribusi BUMD ke PAD Hanya 5 Persen
JAKARTA -- Kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) ternyata cuman lima persen. Ini angka rata-rata secara nasional. Sementara, kontribusi BUMD ke APBD lebih kecil lagi, yakni hanya 0,9 persen.
Direktur Jenderal Keuangan Daerah Kemendagri, Yuswandi A Tumenggung meminta agar pemda-pemda lebih serius lagi mendorong kinerja BUMD-nya. Pasalnya, bila keuntungan BUMD besar, maka bisa terjadi multyflier effeck bagi perkembangan perekonomian daerah bersangkutan. Dia berharap, paling tidak BUMD bisa berkontribusi sebasar 20 persen ke PAD.
Baca Juga:
"Pemda harus terus memberikan semangat agar BUMD-nya bisa menguntungkan. Jangan sekedar punya BUMD," tukas Yuswandi di kantornya, Kamis (27/1). Dijelaskan, selama ini tiga sumber utama PAD di daerah adalah pajak, retribusi, dan dari BUMD. Jika kontribusi dari BUMD-nya hanya lima persen, berarti sumber PAD terbesar dari pajak dan retribusi. "Ini timpang," ujar Yuswandi, yang sempat menjadi Plt Kapuspen Kemendagri di era Mendagri Hari Sabarno itu.
Dia juga mengimbau pemda agar lebih kreatif mengembangkan perkonomian daerah, dengan membentuk BUMD. Hanya saja, menurut mantan Direktur Perencanaan Anggaran Kemendagri ini, keberadaan BUMD hanya menjadi semacam stimulus atau perangsang saja.
JAKARTA -- Kontribusi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD) ternyata cuman lima persen. Ini angka rata-rata secara
BERITA TERKAIT
- Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu Raih PROPER Emas Berkat Program Eloc Bestari
- Morihaus, Koleksi Interior Japanese-Scandinavian Pertama dari Idemu
- JP Morgan, FTSE Russell, hingga McKinsey Sambut Baik Danantara
- Hore! Sri Mulyani Ketok Diskon Harga Tiket Pesawat Mulai Hari Ini
- AII: 16 Invensi Hasil Riset GRS 2021-2023 Siap Dihilirisasi
- Ramadan Jadi Momentum Pengembangan UMKM dan Ekraf