Kontribusi Caleg Muda Jadi Perdebatan

Kontribusi Caleg Muda Jadi Perdebatan
KONTRIBUSI CALEG MUDA- Caleg PKS Rama Pratama, Caleg PPP Ahmad Wakil Kamal, Caleg PDI-P Budiman Sujatmiko menjadi pembicara dalam Uji Publik Visi Masa Depan Caleg Aktivis dan Kamu Muda di Jakarta, Minggu (1/2). Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS
Namun, Wakil Kamal rupanya mengalami "keseleo" lidah. Dia salah menyebut Pulau Madura menjadi negeri Madura. Hampir bersamaan, beberapa caleg itu pun meneriakinya, "Madura Merdeka!"

Sejumlah kritik dan serangan tak luput ditujukan kepada Budiman Sudjatmiko. Ketika pemaparan visi dan misi, mantan pendiri dan ketua Partai Rakyat Demokrat (PRD) yang beberapa kali mengutip perkataan mantan Presiden Soekarno itu juga tak luput dari serangan. Rama yang mendapat giliran selanjutnya pun menyindir ketua umum Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) itu. "Dulu yang dikutip banyak dari Marx, sekarang kok lebih banyak Soekarno," sindirnya, disambut riuh tepuk peserta diskusi.

Menanggapi hal itu, Budiman pun berkilah. Dia mengatakan, Soekarno juga memiliki komitmen pada kaum marhaen. "Lagi pula, siapa sih pemimpin Indonesia yang saat masa mudanya tidak berhaluan kiri. Kalau pendiri negeri ini tidak kiri, sekarang kita masih dikuasai penjajah. Sjahrir, Hatta, bahkan Nasir pun dibesarkan dengan ideologi kiri," katanya.

Tiba giliran Nova Riyanti Yusuf. Dokter yang juga penulis novel itu menjanjikan perjuangan untuk undang-undang kesehatan jiwa. Wanita yang sedang menunggu gelar psikiater itu mengatakan, DPR sempat membahas rancangan undang-undang tersebut. Namun, akhirnya mental karena para perancang undang-undang tak memahami ilmunya.

"Padahal, penduduk kota-kota besar rawan terjadi gangguan jiwa. Apalagi Jakarta. Banyak warga yang diduga mengalami gangguan jiwa," katanya.

JAKARTA – Menjelang pemilu legislatif kali ini, banyak caleg muda yang muncul. Beberapa dari mereka merupakan mantan aktivis yang dulu sering

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News