Kontribusi Ekspor Perkebunan Tahun 2018 Capai 432 Triliun
jpnn.com, BANDUNG - Hari Perkebunan ke-61 yang berlangsung di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, mencatat adanya peningkatan yang sangat pesat hingga 26,5 persen atau setara dengan 340 triliun untuk hasil ekspor pada tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2018, nilai ekpor kebun mencapai 432 triliun.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian Ir. Bambang mengatakan, peningkatan ini merupakan capaian yang luar biasa mengingat harga komoditi selalu berubah-ubah. Belum lagi perekonomian dunia yang jarang stabil, bahkan cendrung tidak menentu.
"Hari Perkebunan ini harus dijadikan ajang berintrospeksi sebagai fondamental kekuatan ekonomi bangsa kita yang dihempas dengan berbagai tujuan dan isu negatif kampanye hitam dari berbagai penjuru dunia," kata Bambang, Senin (10/12).
Bambang menjelaskan, salah satu yang harus diwaspadai adalah banyaknya bangsa lain yang menginginkan Indoneaia terus terpuruk ke titik paling bawah, terutama mengenai bidang perkebunan.
"Sehingga tidak salah kalau kita saling mengingatkan bahwa bangsa-bangsa lain didunia ini tidak ingin perkebunan Indonesia itu maju. Mereka ingin mendapatkan komoditas perkebunan indonesia yang terbaik, tetapi dengan harga murah," katanya.
Bambang mengatakan, Indoneaia saat ini juga terus diserang oleh kampanye negatif untuk meruntuhakan sektor pertanian secara keseluruhan. Karena itu, Bambang meminta semua pihak ikut mengawasi dan berkontribusi.
"Jadi, walaupun sawit sebagai ekportir terbesar dunia, tetapi kita masih memiliki masalah besar seperti produktifitas yang belum maksimal karena areal perkebunan masih berada dikawasan, lahan yang HGU," katanya.
Sekeretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Kartiwa menambahkan, kemajuan bidang kebun harus benar-benar dijaga dan lebih dikembangkan lagi. Produksi kebun harus menguasai dunia karena Indonesia memiliki lahan yang luas.
Ada peningkatan yang sangat pesat hingga 26,5 persen atau setara dengan 340 triliun untuk hasil ekspor pada tahun 2017.
- Kementan Lepas Ekspor 25 Komoditas Perkebunan ke 34 Negara
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target
- Mentan SYL Tingkatkan Produksi Pertanian di Sulawesi Utara