Kontribusi Manufaktur Semakin Menurun

jpnn.com - SURABAYA – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berupaya membangkitkan lagi industri manufaktur.
Sebab, sejak sepuluh tahun terakhir, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi menurun.
Imbasnya, peran industri dalam kinerja ekspor juga menurun.
Gubernur BI Agus D.W. Martowardojo mengatakan, kontribusi industri manufaktur terhadap pertumbuhan ekonomi pada 2004 mencapai 28 persen.
Namun, pada 2015, kontribusinya tinggal 24 persen. Hingga kuartal ketiga 2016; perannya tinggal 20,75 persen.
”Industri sedang tertekan. Makanya, ada istilah deindustrialisasi,” katanya di Surabaya, Jumat (25/11).
Memburuknya kinerja industri manufaktur berimbas pada komposisi produk manufaktur dalam ekspor Indonesia.
Tahun lalu, manufaktur menyumbang 52,45 persen total ekspor.
SURABAYA – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) berupaya membangkitkan lagi industri manufaktur. Sebab, sejak sepuluh tahun terakhir, kontribusinya
- Pertamina Pastikan Layanan Distribusi Energi Selama Ramadan hingga Idulfitri Lancar
- InJourney Hospitality Raih 2 Penghargaan Public Relations Awards 2025
- GRIB Jaya Dorong UMKM dan Perputaran Ekonomi lewat Festival Ramadan 2025
- Invictus Blue Resmi Berekspansi ke Indonesia
- Politikus PDIP Yakin Badai PHK Tak Berhenti di PT Sritex
- ASPEBINDO Usulkan Perbaikan Kebijakan Penetapan Harga Batu Bara Acuan Dalam Transaksi Ekspor