Kontribusi Manufaktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Kian Menurun

Angka tersebut makin lama makin merosot dari porsi beberapa tahun silam yang bisa mencapai lebih dari 20 persen dari keseluruhan porsi penyaluran kredit perbankan.
”Bank itu merespons permintaan. Kalau permintaan dari manufaktur ada dan layak, maka diberi kredit. Tapi, industri ini mau investasi lihat layak atau tidak? Disambut atau tidak? Kalau tidak disambut, ya enggak jadi juga,’’ jelas Mirza.
Di tempat yang sama, Direktur Marketing PT Krakatau Steel Purwono Widodo mengatakan, kinerja industri manufaktur menurun seiring dengan adanya tekanan dari kondisi ekonomi global beberapa tahun belakangan.
Kondisi itu mengakibatkan suplai dan demand juga mengalami perubahan.
Saat ini, lanjut dia, peran industri manufaktur kepada penyumbang ekonomi lebih banyak digantikan sektor jasa.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Mulyono Prawiro menambahkan, untuk meningkatkan sumbangan manufaktur kepada pertumbuhan ekonomi, diperlukan perbaikan kinerja dari pelaku industri.
Dalam hal meningkatkan produksi, pihaknya banyak melakukan rekayasa industri. Hal itu dapat membuat peningkatan konsumsi produk-produk manufaktur seperti besi, besi structure, dan pipa. (dee/c25/sof)
Kontribusi industri manufaktur kepada pertumbuhan ekonomi makin lama makin berkurang.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Krakatau Steel Gelar Mudik Gratis
- EMLI Catat Pertumbuhan Positif Sepanjang 2024, Fokus Ekspansi Layanan
- Sekda Sumsel Pimpin Rapat Persiapan Program Mencetak 100.00 Sultan Muda
- MahakaX Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Inovasi di Industri Media Digital Kreatif
- Komisi VI DPR Dukung Transformasi Krakatau Steel
- Seusai Ramadan, Vinfast Langsung Bangun Pabrik Mobil Listrik di Subang