Kontroversi Arteria Dahlan, Bahasa Sunda dan 5 Mobil Berpelat Sama

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan tengah menjadi sorotan publik dan dihujani kritik keras dari berbagai pihak.
Hal itu buntut dari ucapan Arteria Dahlan yang mengkritik Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang menggunakan bahasa Sunda dalam sebuah rapat.
Kritik itu disampaikan Arteria saat rapat Komisi III DPR dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/1).
Saat itu, Arteria meminta Jaksa Agung mengambil tindakan tegas dengan memecat kajati tersebut. Namun, Arteria tak menyebut kajati yang dimaksud.
"Ada kritik sedikit, Pak JA (Jaksa Agung). Ada Kajati, pak, yang dalam raker ngomong pakai bahasa Sunda, ganti pak itu," ucap Arteria di hadapan Jaksa Agung.
Pernyataan itu menuai reaksi dari Paguyuban Panglawungan Sastra Sunda (PP-SS) yang mendesak anggota DPR itu meminta maaf kepada masyarakat Sunda atas ucapannya.
Ketua PP-SS Cecep Burdansyah mengatakan permintaan Arteria Dahlan kepada Jaksa Agung itu dinilai sangat berlebihan dan melukai penutur bahasa daerah.
"Menggunakan bahasa Sunda dalam forum rapat oleh pejabat dianggap melanggar hukum. Padahal, sesuai aturan, seorang pejabat negara baru bisa diberhentikan seandainya melanggar hukum pidana," kata Cecep dalam keterangan resminya, Selasa (18/1).
Berikut kontroversi politikus PDIP Arteria Dahlan, dari bahasa Sunda dan lima mobil berpelat sama yang terparkir di DPR. Brigjen Ahmad Ramadhan pun buka suara.
- Innalillahi, Ketua DPP PDIP Nusyirwan Meninggal Dunia
- Pelaku Penikaman Polisi di Pos Kompleks BMH Bagansiapiapi Ditangkap
- Heboh Penikaman di Karaoke See You Rohil, 2 Orang Tewas, Satunya Polisi
- Kapolri Instruksikan Antisipasi Kejahatan di Stasiun untuk Mudik Lebih Aman
- Remaja Pelaku Pencabulan 16 Anak di Pinrang Diringkus Polisi
- H-3 Lebaran, Volume Kendaraan di GT Cileunyi Bandung Meningkat Drastis