Kontroversi Belum Reda, DPR Kembali ke Manca Negara
Panja RUU Mata Uang Melawat ke Swiss dan Kanada
Senin, 20 September 2010 – 20:42 WIB
JAKARTA - Kontroversi seputar kunjungan kerja anggota DPR ke luar negeri belumlah reda. Namun sejumlah anggota DPR yang duduk di Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang (RUU) Mata Uang, Komisi XI DPR, justru akan melawat ke manca negara dengan dalih untuk mencari referensimbagi RUU yang tengah dibahas. Ditanya soal respon negatif masyarakat terhadap seringnya anggota DPR kunker ke luar neger, Laurens menilai hal itu lebih disebabkan karena minimnya sosialisasi tugas-tugas dan wewenang legislatif dewan kepada masyarakat. "Kunjungan kerja anggota dewan ke luar negeri itu adalah bagian dari proses mencari pembanding undang-undang terbaik. Intinya kunker itu bukan ajang plesiran. Jadi memang harus melihat efektivitas dan tujuannya. Kalau tidak jelas, ya tidak usah,” ujarnya.
Anggota Panja RUU Mata Uang dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Laurens Bahang Dama, menyatakan bahwa dirinya bersama sejumlah anggota Panja segera akan berangkat ke Swiss dan Kanada. "Kunker Panja RUU Mata Uang dalam rangka mencari referensi di negara Swiss dan Kanada," ujar Bahang di DPR, Senin (20/9).
Dijelaskannya, kunjungan kerja Panja RUU Mata Uang ke luar negeri sudah dipertimbangkan dan diuji aspek urgensinya. Termasuk, poin-poin penting yang akan digali dari negara yang dikunjungi. Rencananya, kunjungan ke Kanada dilakukan pada tanggal 28 September, sedangkan Swiss pada 1 Oktober,
Baca Juga:
JAKARTA - Kontroversi seputar kunjungan kerja anggota DPR ke luar negeri belumlah reda. Namun sejumlah anggota DPR yang duduk di Panitia Kerja (Panja)
BERITA TERKAIT
- Video Aplikasi Curhat Banjir Olok-olokan Warganet, Ridwan Kamil: Jangan Sepelekan Stres
- Komisi II DPR Apresiasi Kesiapan Pilkada Kaltim, Rifqinizamy: Tetap Harus Waspada
- Hadir di Kampanye Hairan-Amin, Kaesang Mengaku Utusan Jokowi
- Potensi Kades Langgar Netralitas pada Pilkada Harus Terus Ditekan
- Dewan Etik Persepi Bermain Ganda, Disebut Ada Tendensi Rebutan Main Kavling
- MPR Minta Masukan Mahasiswa Unilam untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik