Kontroversi Paskibraka Lepas Jilbab, Saleh Minta Presiden Jokowi Panggil Yudian Wahyudi
jpnn.com - Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Kepala BPIP Yudian Wahyudi terkait polemik pemakaian jilbab pada anggota Paskibraka putri.
Saleh menilai Presiden Jokowi perlu meminta penjelasan langsung dari BPIP. Sebab, para orang tua dan berbagai elemen masyarakat sangat tidak nyaman dengan aturan yang diterapkan.
"Pak Yudian ini suka bertindak kontroversial. Tidak jelas apa gunanya membuat aturan melepas jilbab pada saat pengukuhan dan pengibaran bendera. Apa kalau tidak memakai jilbab di kedua momentum itu akan lebih nasionalis?" ujar Saleh melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (15/8).
Anggota DPR Dapil 2 Sumut itu menilai alasan yang disampaikan oleh Yudian juga sangat mengada-ngada. Katanya, Paskibraka itu simbol dari keberagaman. Namun, dalam praktiknya dia menanamkan keseragaman dalam paskibraka.
Masalahnya, keseragaman itu menjadi kontroversial karena menyangkut pemakaian jilbab.
"Untuk sebagian orang, soal jilbab bukanlah hanya fashion, tetapi ini lebih pada keyakinan dan iman. Kalau soal warna, itu boleh diseragamkan, tetapi kalau isi hati dan jiwa, tentu akan sulit," ujarnya.
Menurut Saleh, kalaupun nanti pada saat upacara 17 Agustus 2024 adik-adik Paskibraka sudah diperkenankan lagi memakai jilbab, tetapi kepala BPIP tetap perlu dimintai pertanggung jawaban.
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay minta Presiden Jokowi panggil Kepala BPIP Yudian Wahyudi soal kontroversi Paskibraka lepas jilbab.
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Putri Zulhas Singgung Pentingnya Kemandirian Pangan saat Workshop PAN
- PAN Sambut Positif Usul Prabowo soal Kepala Daerah Dipilih DPRD
- Sidang Doktoral di UI Soal Transformasi Partai, Eddy Soeparno Dapat Nilai Cumlaude
- Prabowo - Jokowi Bertemu Lagi, Saleh: Ini Contoh Baik
- Saleh Senang Melihat Kiprah Kader PAN Berlatar Belakang Artis di DPR