Konvoi Kelulusan Bawa Kondom

jpnn.com - BALIKPAPAN – Sebagian pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Kota Beriman, punya cara berbeda merayakan kelulusan.
Seperti kemarin (15/5) misalnya, ratusan pelajar berkonvoi ria di kawasan Banua Patra, Lapangan Merdeka, dan Jalan Jenderal Sudirman Balikpapan Kota dengan pakaian yang telah dicoret-coret.
Mereka kemudian terjaring dalam razia yang digelar Kepolisian Sektor (Polsek) Semayang. Di tengah pemeriksaan, polisi menemukan dua buah kondom di dalam sebuah dompet seorang pelajar pria.
Kapolsek Semayang Kompol Tigor P Sihotang mangatakan, pengamanan tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi konflik yang mungkin terjadi antara pelajar dengan para penggguna jalan lain.
“Kali ini kami masih melakukan pendekatan persuasif kepada para pelajar yang melanggar peraturan, dengan melakukan pembinaan dan pengarahan,” ujar Kompol Tigor P Sihotang kepada Balikpapan Pos (Grup JPNN), saat melakukan pemeriksaan terhadap beberapa siswa kemarin.
Operasi tersebut dimulai sejak pukul 07.00 Wita dan dilanjutkan siangnya. Mereka kemudian diarahkan ke sebuah gedung untuk dilakukan pemeriksaan dari kendaraan sampai dengan dompet.
Hal-hal lain yang dicari petugas adalah senjata tajam, minuman beralkohol atau narkoba.
“Konvoi ini juga kami lakukan sebagai upaya antisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, sebab mereka melakukan konvoi terkadang hingga boncengan lebih dari tiga orang,” tutup Kapolsek Semayang. (bp-26)
BALIKPAPAN – Sebagian pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Kota Beriman, punya cara berbeda merayakan kelulusan. Seperti kemarin
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Info Anyar Kemendikdasmen soal Jadwal SPMB 2025, 4 Jalur Utama, Wali Murid Bersiap
- Mendikdasmen: Penerimaan Murid Baru Tahun Ini Pakai SPMB, Banyak Hal Baru
- Rektor Baru Dilantik, Bawa Harapan Besar Bagi Universitas Kristen Maranatha
- Ary Ginanjar Berikan Booster dan Roadmap kepada Pimpinan Unhas
- TNYI Dukung Kemajuan Bangsa melalui Budaya Kerja, Leadership, dan Performa
- Bahlil Lahadalia Disanksi DGB UI, Kemdiktisaintek dan Pengamat Pendidikan Bersuara