Koordinasi Tangani Mentawai Berantakan
Korban Meninggal 408 Orang, Hilang 303
Sabtu, 30 Oktober 2010 – 05:27 WIB
Jawa Pos menjadi saksi ganasnya laut Mentawai. Kapal cepat yang disewa wartawan untuk mendatangi sejumlah pesisir Pagai Utara berkali-kali nyaris terguling karena hantaman ombak. Bahkan, siang kemarin, badai dengan intensitas tinggi menerpa sebagian besar perairan Mentawai. Tujuan untuk mengunjungi sejumlah dusun-dusun gagal terlaksana. Beruntung wartawan masih sempat merapat selama beberapa jam di Dusun Muntei Baru-Baru, Desa Betumonga , Kecamatan Pagai Utara.
Baca Juga:
Di lokasi itu, belasan korban tsunami yang tertimbun reruntuhan bangunan belum berhasil dievakuasi. Diperkirakan, puluhan warga yang dinyatakan hilang, tertimbun di puing bangunan. Dugaan itu semakin kuat, karena di hampir semua dusun yang dihantam tsunami, sudah berbau busuk. Tidak adanya alat berat, menjadi alasan sulitnya dievakuasinya korban tertimbun.
Hingga siang kemarin, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Sumbar mencatat jumlah korban meninggal 408 orang. Sedangkan yang belum ditemukan berjumlah 303. Sebanyak 270 pengungsi mengalami luka berat. Korban terbanyak berada di Dusun Sabeugunggung. "Ada 162" orang yang ditemukan di sana. Sedangkan di Dusun Muntei, Desa Beutomonga, Kecamatan Pagai Utara, sudah ditemukkan 98 mayat," terang Edison.
Distribusi logistik bantuan untuk korban tsunami rencananya akan dilakukan lewat jalur laut di 27 dusun, Kabupaten Mentawai setelah cuaca membaik. Tingginya gelombang laut, membuat nakhoda kapal takut. Mereka tak mau ambil resiko, karena tinggi gelombang mencapai 3 hingga lima meter. Bantuan untuk enam dusun yang rata dengan tanah, juga belum bisa diditribusikan. Jika gelombang tinggi berlangsung hingga tiga hari ke depan pemerintah berencana menyalurkan bantuan dengan hellikopter.
JAKARTA - Cuaca buruk dan keterbatasan sarana transportasi laut mempersulit penanganan pasca tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Ratusan relawan
BERITA TERKAIT
- Harimau Sumatra Memangsa Ternak Milik Warga di Pesisir Barat Lampung
- Selamat, Pemprov Jateng Raih 3 Penghargaan Pengelolaan Keuangan Daerah
- Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi Singkawang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya
- Ada Potensi Bencana Akhir Tahun, Basarnas Menyimulasikan Gedung-Gedung di Jakarta Runtuh
- Rampok Berpistol Ditangkap di Musi Rawas, Begini Kronologinya
- Penganiayaan Dokter Koas, Ini Alasan Polisi Periksa Lady Aurellia dan Ibunya di Polsek, Oalah