Koordinator ICW Sindir KPK soal Tes Wawasan Kebangsaan, Jleb Banget
jpnn.com, JAKARTA - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo menyindir KPK atas pelaksanaan tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status pegawainya menjadi ASN.
"Saya menyebutnya tes abal-abal sajalah. Kalau kami sebut TWK ini malah mengurangi spirit TWK," ucap Adnan dalam diskusi virtual, Sabtu (8/5).
Sindiran itu disampaikan Adnan karena menilai banyak pertanyaan aneh yang muncul dalam tes tersebut.
Alumnus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu mencurigai TWK ialah cara pihak tertentu menyingkirkan para pegawai KPK yang komitmen memberantas korupsi.
"Ujung dari semua proses ini dan menyingkirkan orang yang dianggap radikal. Kalau saya melihat mereka radikal dalam pemberantasan korupsi, sehingga tidak disukai orang yang melakukan korupsi," tutur Adnan.
Dia menyebut pemberantasan korupsi saat ini sedang tidak baik-baik saja. Apalagi dia menerima informasi banyak pegawai KPK berintegritas tak lolos TWK. Salah satunya Novel Baswedan.
"Orang-orang yang punya kepedulian, bahkan berkorban dan bahkan Bang Novel harus kehilangan matanya, menjaga anggaran negara dan pajak justru mau disingkirkan," ujar Adnan.
Ketua KPK Firli Bahuri dalam konferensi pers Rabu 5 Mei, menyebut ada 75 pegawainya tidak lolos TWK.
Koordinator ICW Adnan Topan Husodo soroti tes wawasan kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status pegawai KPK jadi ASN.
- 5 Berita Terpopuler: KemenPAN-RB Punya Info Terbaru, Dirjen Nunuk Bergerak Urus Guru Honorer, tetapi Masih Proses
- Mahasiswa Desak KPK Periksa Bupati Daerah Ini
- KPK Jerat 2 Orang sebagai Tersangka Kasus Korupsi PT PP
- Dilaporkan Eks Staf Ahli DPD ke KPK, Senator Rafiq Al Amri: Apa-apaan ini?
- Jelang Nataru, Banyak Pejabat Terima Gratifikasi, KPK Bilang Begini
- Eks Staf Ahli DPD Laporkan Senator ke KPK