Kopda Yoyok Masih Bantah Rencanakan Bunuh Luluk Diana
jpnn.com, SURABAYA - Penyidik Polisi Militer TNI-AL (Pomal) Lantamal V Surabaya tampaknya harus bekerja lebih keras menyidik kasus kematian Luluk Diana.
Sebab, Kopda Tri Setyo, tersangka pembunuhan istri Kades, Luluk Diana, tetap bersikukuh mengaku tidak merencanakan pembunuhan itu.
Kepada penyidik, Yoyok, panggilan akrab tamtama yang berdinas di Batalyon Zeni Tempur Pasmar Karang Pilang tersebut, mengaku tengah membutuhkan uang.
Dia berencana mendirikan pom bensin mini. Sebab, dia merasa gajinya sebagai tentara belum cukup untuk membuatnya hidup layak.
Untuk itulah, dia mengaku sangat membutuhkan modal.
''Jadi, begitu melihat duit dalam jumlah banyak, saya langsung khilaf,'' kata Yoyok sebagaimana ditirukan oleh seorang petugas pomal yang ikut menangani kasus tersebut.
Penyidik memang sudah mempunyai sejumlah petunjuk yang mengindikasikan bahwa insiden itu merupakan pembunuhan terencana.
Yang pertama, soal senpi rakitan. ''Dalam banyak kasus, membawa senjata sejak awal perjalanan sudah mengindikasikan adanya rencana membunuh,'' ucapnya.
Penyidik Polisi Militer TNI-AL (Pomal) Lantamal V Surabaya tampaknya harus bekerja lebih keras menyidik kasus kematian Luluk Diana.
- Bunuh Luluk Diana, Oknum Marinir Terancam Hukuman Mati
- Kopda Yoyok Ajak Luluk Diana Berfoto di Hutan, Lalu...
- Oknum Marinir Tembak Luluk Diana Demi Beli Mobil Jazz
- Sejak Awal Pak Kades Sudah Yakin Luluk Diana Dibunuh Orang Dekat
- Tiga Kali Tembakan, Oknum Marinir Pembunuh Luluk Langsung Menyerah
- Suami Luluk Diana Minta Oknum Marinir Dihukum Berat