Koperasi Modal Rp 50 Juta, Sekarang Asetnya Rp 50 Miliar
Ponpes Bahrul Ulum akan menjadi pusat inkubator bisnis keuangan mikro syariah. Sementara itu, Ponpes Sunan Drajat dan Ponpes Tebu Ireng menjadi pusat inkubator agrobisnis serta inkubator perdagangan dan jasa.
’’Kami tentu tidak bisa langsung menginginkan agar semua ponpes mandiri. Harus bertahap,” terangnya.
Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan BI Jatim Budi Widihartanto mengungkapkan, pembinaan wirausaha terhadap ponpes tersebut adalah bentuk pengembangan ekonomi syariah dari sisi mikro.
’’Kalau butuh pendanaan, mereka tentu akan lebih siap dan bankable ketika usahanya sudah berjalan. Mereka butuh pembinaan mengenai cara marketing, keuangan, dan pembentukan perusahaan yang berbadan hukum,” paparnya. (rin/jos/jpnn)
MALANG – Delapan pondok pesantren di Jawa Timur sudah memiliki koperasi berbasis syariah. Hal itu menunjukkan bahwa pengembangan ekonomi syariah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kebijakan Kemasan Polos Dinilai Sebagai Upaya Diskriminatif terhadap Merek Dagang Rokok Elektronik
- Jalin Kemitraan dengan Tiongkok, Kadin Siapkan 7 Langkah Strategis untuk Capai Target Pertumbuhan Ekonomi
- Menko Pangan Dorong Penyederhanaan Regulasi Pupuk Subsidi
- Bank bjb Perluas Kolaborasi dengan BP Rebana untuk Pengembangan Regional
- Disaksikan Prabowo & Xi Jinping, Menko Airlangga Teken MoU Blue Ekonomi Indonesia-RRT
- Joshua Krisekaputra Tekankan Pentingnya Memulai Bisnis Sejak Usia Muda