Kopi Bahagia

Oleh: Dahlan Iskan

Kopi Bahagia
Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Saya ngotot: tidak masuk akal. Seperti apa rasanya.

Nasrullah pun ''emosi''. Dia membuka ransel kecilnya. Dia keluarkan botol pipih mirip botol baja minuman keras.

"Saya masih punya sedikit. Pak Dahlan harus merasakannya," ujar Nasrullah.

Saya pun menerima botol baja pipih itu. Saya baca labelnya: Arabica Panama Elida Geisha Natural. Saya buka tutupnya. Saya endus aromanya.

"Saya tidak mau mencoba," kata saya. Tidak tega. Terlalu mahal.

Saya pilih minta teman saya untuk memotret adegan saya lagi memegang botol baja pipih itu.

"Boleh foto tetapi jangan dimuat di Disway," katanya. "Istri saya juga pembaca Disway. Bisa ketahuan," guraunya.

Dia punya kiat kalau istrinya marah soal hobi mahalnya itu. "Kalau dia minta tas apa saja tidak saya tolak," guraunya.

Kalau di dunia, berapa harga kopi termahal? Ternyata sampai USD 10.000. Itu berarti Rp 150 juta/kilogram. Begini rasa saat meminumnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News