KOPMAS Beber Temuan Kesalahan Konsumsi Kental Manis oleh Masyarakat, Astaga!
Dia meminta berbagai pihak terkait berkolaborasi terkait pencanangan peningkatan literasi gizi untuk masyarakat seputar temuan konsumsi kental manis.
Lebih lanjut, Yuli menjelaskan jika temuan dari KOPMAS ini karena kurangnya literasi gizi dan minimnya sosialisasi bagi masyarakat, terutama para Ibu.
Ke depannya kata Yuli, semua pihak dan stakeholder harus satu suara dalam mengedukasi para orang tua mengenai pemberian kental manis bagi anaknya yang ternyata kandungan di dalamnya yang lebih banyak gula.
Dokter spesialis anak, dr. Agnes Tri Harjaningrum, MSc., Sp.A., menyampaikan anak yang diberi kental manis secara terus-menerus secara tidak langsung akan memengaruhi tumbuh kembang anak tersebut.
"Kalau bayi atau anak-anak yang mengonsumsi kental manis ini memang tidak berdampak langsung, tetapi melalui proses sehingga pada akhirnya menjadi diabetes," jelas dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Permata Depok ini.
Lebih lanjut, dokter Agnes menjelaskan berdasarkan data dari World Health Organization, kandungan gula yang harusnya dikonsumsi, yaitu di bawah 10% dari total kalori.
Kental manis sendiri, tambahan gulanya sekitar 19 gram, kalau dikonversi sekitar 58 persen. Ini menurut dokter Agnes sudah sangat jauh dari batasannya
Senada dengan Yuli, dr. Agnes menjelaskan bahwa kandungan yang terdapat dalam kental manis, bukan merupakan susu, tetapi sirop rasa susu.
KOPMAS beber temuan kesalahan konsumsi kental manis oleh masyarakat terutama anak-anak dan bayi
- 3 Manfaat Cengkeh, Bikin Deretan Penyakit Ini Ogah Mendekat
- 6 Makanan yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes Saat Musim Dingin
- Cara Mencegah Obesitas pada Anak dengan Pola Hidup Aktif
- Cegah Diabetes dengan Dua Cara Ini, Ampuh Menjaga Gula Darah
- 5 Sayuran Pantangan Penderita Diabetes
- 6 Buah untuk Penderita Diabetes, Bikin Gula Darah Selalu Aman Terkendali