Koran Berhenti Terbit Setelah Wartawannya Tewas Dibunuh
jpnn.com, CHIHUAHUA - Sebuah surat kabar di Meksiko Norte de Ciudad Juarez menutup edisi cetaknya pada Minggu (2/4), karena faktor keamanan dan sebagai protes terhadap pembunuhan seorang reporternya.
Oscar Cantu, direktur surat kabar yang berbasis di Juarez Ciudad, Kota Chihuahua itu, dalam edisi terakhir korannya menulis sebuah artikel berjudul Adios!. Di sana dia menggambarkan kekecewaan mereka atas belum terungkapnya kasus pembunuhan Miroslava Breach.
Breach ditemukan tewas di dalam mobilnya, dengan delapan luka tembak akhir Maret lalu. Di dalam mobilnya itu juga dilaporkan ada anaknya, yang untungnya selamat.
Reporter senior berusia 54 tahun itu sering menulis soal kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba dan korupsi selama 20 tahun menjadi wartawan di wilayah utara Meksiko. Baru-baru ini dia melaporkan tentang konflik antara pemimpin kelompok La Linea, bagian dari kartel kuat di Juarez.
"Serangan mematikan itu jelas merupakan kejahatan terhadap wartawan. Kami tidak bebas lagi melakukan pekerjaan. Koran ini yang Anda miliki di tangan Anda, menjadi edisi cetak terakhir dari NORTE," tulis Cantu.
Dia juga menyindir ketidakpatuhan dari kantor-kantor pemerintahan yang telah gagal membayar iklan di koran mereka.
Breach adalah reporter ketiga yang tewas di Meksiko dalam bulan Maret. Dalam rilis terkini kelompok hak asasi Reporters Without Borders (RSF) melansir, Meksiko adalah negara paling berbahaya ketiga di dunia buat wartawan, setelah Syria dan Afghanistan.
Beberapa hari setelah Breach tewas, seorang wartawan dikabarkan juga ditembaki di Veracruz, bagian lain dari Meksiko. (afp/latin post/adk/jpnn)
Sebuah surat kabar di Meksiko Norte de Ciudad Juarez menutup edisi cetaknya pada Minggu (2/4), karena faktor keamanan dan sebagai protes terhadap
Redaktur & Reporter : Adek