Koran Elpiji
Dahlan Iskan
Dari Semarang sebenarnya sudah ada pipa gas ke arah timur. Sampai ke Randublatung, Blora. Dari Randublatung sudah lama tersambung sampai ke Gresik di Jatim.
Sudah pula menyeberangi selat Madura. Sampai Sumenep, tepatnya sampai Kangean. Lalu sudah pula tersambung sampai ke Probolinggo.
Tinggal Semarang-Cirebon yang tidak segera terbangun. Kasihan Jateng. Kasihan Ganjar.
Pipa gas memang bisa cepat tersambung bila ada motif ekonomi yang kuat. Pipa gas Blora-Semarang misalnya. Cepat sekali terbangun.
Itu karena pipa tersebut bisa langsung membuat PLN Tambaklorok berhemat ratusan miliar rupiah setahun.
Sayangnya pipa gas Blora-Semarang itu tidak mampir ke Demak. Kawasan industri Demak sebenarnya tinggal membuat percabangan di tengahnya.
Gubernur Jateng-lah yang harus berjuang untuk terwujudnya percabangan itu.
Kemarin, dalam perjalanan dari Jakarta ke Mojokerto saya dapat kabar gembira untuk Ganjar Pranowo: tender proyek pemasangan pipa gas dari Cirebon ke Batang sudah terlaksana. Sudah menghasilkan pemenang.
Itu dua tahun lalu. Gubernur Ganjar Pranowo saat menjabat termasuk agak sial di bidang ini: ekonomi Jateng seperti tersandera oleh gas.
- Debat Pamungkas, Andika Singgung 3,37 Juta Rakyat Miskin di Jateng
- Kokkang Ibunda
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi
- Satu Keluarga di Bruno Purworejo Tertimbun Longsor, 3 Orang Meninggal
- Dorong Laju Investasi di Ngawi, Bea Cukai Menerbitkan Izin Fasilitas Kawasan Berikat