Korban 27 Juli Tinggalkan Megawati
Alihkan Dukungan ke SBY-Boediono
Rabu, 24 Juni 2009 – 14:26 WIB
JAKARTA - Kader PDIP korban kerusuhan Sabtu Kelabu penyerbuan DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat yang tergabung dalam Gerakan Pemuda 27 Juli 1996 memilih untuk mendukung pasangan SBY-Boediono. Alasannya, Megawati dianggap tidak memiliki komitmen menyelesaikan proses hukum terhadap para pelaku penyerbuan yang dikenal dengan peristiwa Kudatuli itu.
Sikap politik korban peristiwa Kudatuli Hal itu dinyatakan Ketua Umum Gerakan Pemuda 27 Juli 1996, Agus Siswantoro di Pandu 57, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/6). Menurut Agus, tragedi Kudatuli memang terjadi 13 tahun silam. "Namun proses hukum tidak pernah berjalan padahal para tersangkanya sudha jelas dan masih hidup, bahkan memiliki jabatan penting," ujar Agus.
Beberapa nama yang disebut Agus harus bertanggungjawab antara lain mantang Pangdam Jaya Letjen (Purn) Sutiyoso, mantan Kapolda Metro almarhum Mayjen (Pol) Hamami Nata, mantan Kapolres Jakarta Pusat Letkol Abu Bakar Nataprawira dan mantan Komandan Brigis Kodam Jaya Tri Tamtomo.
Agus menegaskan, meski mendukung BY-Boediono namun sampai saat ini para korban Kudatuli itu masih tercatat sebagai kader PDIP. Hanya saja, sambung Agus, para korban tragedi Kudatuli merasa kecewa dengan sikap Megawati terhadap pengusutan dan penuntasan kasus tersebut.
JAKARTA - Kader PDIP korban kerusuhan Sabtu Kelabu penyerbuan DPP PDI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat yang tergabung dalam Gerakan Pemuda 27 Juli
BERITA TERKAIT
- Ahmad Yohan DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Atasi Wabah PMK Sapi
- Megawati Kritik Kinerja KPK, Cuma Mau Ubek-Ubek Hasto, Tidak Usut Kasus Lain
- Tuduhan Bung Karno Pengkhianat Dicabut, Megawati Berterima Kasih ke Rakyat dan Prabowo
- TAP MPRS Terkait Bung Karno Dihapus, Megawati: Terima Kasih Presiden Prabowo
- Masuk ke Ruangan Acara HUT PDIP, Megawati Langsung Menyalami Sosok Ini
- Tampil di HUT ke-52 PDIP, Butet Baca Puisi 'Dibakar Luka' yang Terinspirasi dari Megawati