Korban Bangunan
Oleh: Dahlan Iskan
jpnn.com - INI bencana alam: gempa Cianjur kemarin dulu. Ini bencana gempa vulkanis. Bukan bencana Kanjuruhan.
Bencana Cianjur ini –angka kemarin 268 orang meninggal dunia– tergolong bencana khas negara berkembang. Yang penduduknya masih belum begitu punya kemampuan disiplin dan keuangan.
"Gempa tidak pernah menyebabkan kematian. Yang bikin banyak korban itu bangunan yang tidak tahan gempa," ujar Prof Dr Ir Priyo Suprobo.
Ia ahli teknik sipil. Disertasi doktornya tentang beban dinamis: di Purdue University Amerika Serikat. Soal gempa ada di dalamnya.
Prof Suprobo juga anggota Pusat Riset Gempa Nasional (Pusgen). Ia jadi rektor ITS Surabaya 2007 - 2011.
Gempa Cianjur itu sebenarnya hanya 5,6 skala richter. Bahwa begitu banyak bangunan yang roboh pertanda itu tadi: disiplin yang rendah dalam memenuhi persyaratan bangunan di daerah gempa.
Mungkin di setiap debat pemilihan bupati di wilayah gempa, harus ada satu pertanyaan: tentang gempa. Seberapa si calon tahu soal itu dan bagaimana programnya kalau terpilih nanti, termasuk pertanyaan umum: baik mana rumah kayu/bambu dibanding rumah bata di saat gempa.
Kalaupun rakyat merasa lebih bergengsi punya rumah bata, apa syaratnya: agar tahan gempa.