Korban Banjir Bandang & Longsor di Luwu Utara Menerima Hunian Tetap dari Pemerintah

Dalam kesempatan yang sama, General Manager Tatalogam Group, Krisna Dewanti menerangkan, Huntap Type Cendrawasih dibangun sebanyak 300 unit untuk korban banjir bandang Luwu Utara.
Rumah sudah selesai dibangun dalam jangka empat bulan dan langsung diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Luwu Utara.
“Kami memulai membangun Agustus lalu serentak di berbagai wilayah; Kota Masamba, Desa Raddha, Desa Baloli, Desa Sabbang, dan beberapa wilayah lain yang tersebar di beberapa kecamatan. Masyarakat yang masih tinggal di kontrakan dan rumah keluarga bisa segera menempati rumah bantuan masing-masing. Hal ini sesuai janji Ibu Bupati kepada masyarakat sebagai hadiah tahun baru,” terang Krisna.
Dia menambahkan, rumah instan DOMUS memang didesain agar bisa dibangun dengan waktu yang relatif singkat.
Pembangunan Rumah Domus hanya membutuhkan waktu 5-10 hari saja jika lahan sudah siap.
Selain kecepatan waktu pembangunan dan harga yang ekonomis, Rumah DOMUS juga dirancang dengan konsep Rumah Tahan Gempa (RTG), yang dibuktikan dengan hasil uji laboratorium dari Kementerian PUPR.(chi/jpnn)
Korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) sudah bisa menempati hunian tetap (Huntap), bantuan pemerintah melalui BNPB.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Korban Tewas Gempa Myanmar Mencapai 2.700 Orang, BNPB Beri Info soal WNI
- BNPB Sebut Kerugian Akibat Bencana Banjir di Jabodetabek Mencapai Rp 1,69 Triliun
- Banjir Melanda Berau Kaltim, 2 Lansia Meninggal Dunia
- Gunung Lewotobi Meletus, Statusnya Jadi Awas
- Niko Elektronik Meluncurkan Regulator Gas Baru, Diklaim Tahan Korosi, Harga Terjangkau
- Banjir-Longsor di Madiun Mengakibatkan Satu Orang Hilang